x

Analisis Lengkap Peta Kekuatan Serie A Italia 2020-2021, Bakal Makin Seru?

Selasa, 15 September 2020 16:00 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Kompetisi Serie A Italia musim 2020-2021 segera bergulir dalam hitungan hari, seperti apa peluang klub-klub Juventus, AC Milan, Inter Milan, dan lainnya?

INDOSPORT.COM - Kompetisi Serie A Italia musim 2020-2021 segera bergulir dalam hitungan hari, seperti apa peluang klub-klub seperti Juventus, AC Milan, Inter Milan, dan lainnya? Berikut analisis dan panduan lengkapnya.

Setiap kali kompetisi Serie A Italia bergulir, kita selalu membahas soal hal-hal klise seperti kebangkitan tim, turning point, pergantian pelatih baru, dan pemain-pemain baru.

Pencinta sepak bola Italia memasuki musim 2020-2021 hampir tanpa hingar bingar pramusim. Masing-masing tim hanya mengadakan uji coba di lapangan latihannya masing-masing.

Baca Juga
Baca Juga

Kompetisi seperti Trofeo Berlusconi, International Champions Cup, dan lainnya tak terpikirkan diadakan karena pandemi COVID-19. Namun, kita tetap dihibur dengan sibuknya bursa transfer yang terus berlanjut sampai beberapa pekan ke depan.  

Dengan persiapan waktu yang mepet karena jeda musim yang pendek serta minimnya laga-laga uji coba dan utak-atik strategi, maka sah jika kita menyebut bahwa tim-tim dengan kemapanan lebih baik di musim ini berpeluang besar untuk tampil bagus di musim 2020-2021.

Klub-klub yang bekerja dengan bagus dengan pelatih mereka musim lalu dan memiliki permainan yang konsisten bakal sangat diuntungkan dibanding tim-tim lain yang mengadakan perombakan besar musim ini. Setidaknya hal itu akan terlihat pada awal-awal musim depan.

Dengan asumsi tersebut, maka klub seperti AC Milan, Lazio, Inter Milan, dan Atalanta, mendapat peluang lebih besar untuk menguasai empat besar dibanding para pesaing lainnya.

Peluang Juventus

Untuk dua musim beruntun, penguasa Serie A Italia, Juventus, harus memulai proyek dengan pelatih baru. Harap diingat, musim lalu mereka tertatih-tatih menyabet gelar scudetto di bawah pelatih Maurizio Sarri dengan hanya berselisih satu poin dari Inter Milan.

Kedatangan Andrea Pirlo otomatis bakal mengubah mindset tim Juventus. Pirlo dianggap lebih mirip dengan Max Allegri ketimbang Maurizio Sarri. Namun hal itu masih harus dibuktikan di lapangan.

Dari gambaran musim lalu, para pemain Juventus terlihat masih canggung menerapkan taktik yang diinginkan oleh Maurizio Sarri. Bukan karena tak bisa, tapi memang sulit meyakinkan klub yang telah merebut delapan scudetto beruntun terhadap pendekatan yang berbeda.

Soal Andrea Pirlo, bisa dikatakan baik fans maupun pengamat masih buta dengan taktiknya. Namun satu hal yang pasti, Pirlo memiliki kecerdasan dalam visi bermain.

Setidaknya, visi, kreasi, dan kecerdasannya saat menjadi pemain profesional menjadi syarat yang cukup untuk memberikan titel juara. Namun, apakah Juventus siap untuk memberikan waktu dan ruang bagi Pirlo berkreasi?

Setiap pelatih apalagi yang sama sekali tak memiliki pengalaman seperti Pirlo membutuhkan waktu adaptasi. Jangan samakan Pirlo dengan Zidane atau Guardiola. Dua nama legenda LaLiga itu sudah pernah menangani tim junior dan menjadi asisten pelatih.

Juventus jelas masih difavoritkan sebagai juara musim depan. Namun untuk saat ini, keyakinan itu tak sebesar musim-musim sebelumnya. Pelatih baru pasti membutuhkan waktu untuk memasukan apa yang ia mau ke pikiran pemain, untuk adaptasi hal ini saja dibutuhkan banyak pertandingan.

Modal terbesar Pirlo saat ini adalah kemampuannya berkreasi, visi, dan nama besarnya sebagai pemain legendaris di sepak bola Italia.

Baca Juga
Baca Juga

Pirlo bisa membuktikan kemampuannya di laga perdana melawan Sampdoria di Allianz Stadium. Pirlo harus benar-benar bisa memanfaatkannya, karena setelah itu ia akan melawan AS Roma, Napoli, tim promosi Crotone, dan klub kejutan asuhan Ivan Juric, Hellas Verona.


1. Para Penantang Juventus

Aleksandar Kolarov resmi bergabung dengan Inter Milan.

Dengan Juventus yang masih butuh pembuktian, Inter Milan memiliki persiapan lebih baik. Terlepas dari jadwal mereka yang padat musim lalu, I Nerazzurri akhirnya menemukan performa terbaiknya di bawah Antonio Conte. Sesuatu yang tidak mereka dapatkan dalam setengah dekade terakhir.

Conte diyakini bakal memperbaiki kelemahan-kelemahan Inter musim lalu. Pertemuan antara Conte dengan Steven Zhang memiliki dampak besar.

Sejumlah pemain yang masuk dan pergi kini dalam kuasa Conte. Nama yang telah merapat di antaranya Achraf Hakimi dan Alexander Kolarov. Inter juga erat dikaitkan dengan Arturo Vidal dan N'Golo Kante.

Strategi transfer Conte musim ini agak berbeda dibanding musim lalu yang mendatangkan banyak pemain muda Italia. Conte sepertinya ingin menambah pengalaman dan kualitas, atau dengan kata lain ia ingin secepatnya memberikan trofi scudetto bagi Inter sekaligus menghentikan dominasi Juventus.

Pelatih Inter Milan, Antonio Conte.

Di Italia selatan, Napoli diyakini bakal mengalami perubahan cukup signifikan. Jika Arkadiusz Milik dan Kalidou Koulibaly jadi pergi, maka sulit bagi skuad asuhan Gennaro Gattuso untuk menembus empat besar klasemen.

Sementara itu, Atalanta diprediksi bakal memulai musim dengan lambat bersama Gian Piero Gasperini. Hal ini juga sudah diakui langsung oleh sang pelatih. Minimnya waktu persiapan dan jadwal yang kebetulan sulit menjadi penyebab utama.

Dua tim lain yang justru berpotensi finis di empat besar dan mungkin bisa menantang Juventus dalam persaingan scudetto adalah Lazio dan AC Milan. Lazio musim lalu tampil fantastis, sebelum akhirnya hancur lebur setelah jeda pandemi.

Meski begitu, Lazio adalah tim yang tidak mengalami perubahan berarti dibanding musim lalu. Hal ini jadi modal bagus untuk memulai musim 2020-21. Apalagi mereka harus melawan Atalanta, Cagliari, dan Inter di tiga pekan perdana.

Masalah utama Lazio saat ini adalah Liga Champions Eropa. Meski tak bisa dibilang murni masalah, namun keikutsertaaan mereka di kompetisi ini bisa mengancam konsistensi Biancocelesti di Serie A.

Skuad Simone Inzaghi jelas butuh bala bantuan. Kedalaman skuad inilah yang belum dimiliki Inzaghi. Mereka berjanji bakal menambah pemain baru, namun hingga kini belum ada pemain yang merapat. Kabarnya, pemain SPAL, Mohamed Fares, jadi incaran utama Lazio.

Potensi Kejutan AC Milan

Salah satu pembahasan menarik dari analisis kekuatan Serie A Italia musim depan adalah AC Milan. I Rossoneri tampil mengejutkan banyak pihak setelah menjadi tim yang tak terkalahkan usai jeda pandemi Juni 2020 lalu.

Tercatat, skuat asuhan Stefano Pioli tak pernah kalah di 11 laga. Mereka juga menjadi tim dengan angka produktivitas tertinggi. Jika diukur klasemen, maka dari rentang waktu tersebut, Milan ada di posisi puncak.

Stefano Pioli nampaknya telah menemukan formula paling ampuh dalam formasi 4-2-3-1 -nya di AC Milan. Juventus, AS Roma, sampai Lazio menjadi korban dari keganasan Milan di pengujung putaran kedua musim lalu.

Kabar baiknya, mereka tak banyak melakukan perubahan. Ini adalah sebuah modal yang sangat penting untuk mereka mengawali musim.

AC Milan resmi mendapatkan jasa Sandro Tonali

Bahkan, kekuatan I Rossoneri musim depan bakal bertambah cukup signifikan. Setelah mempertahankan Zlatan Ibrahimovic, mereka kedatangan dua pemain hebat, yakni Sandro Tonali dan Brahim Diaz.

Tonali bakal menambah kualitas di pos gelandang bertahan Milan yang sebelumnya dihuni Lucas Biglia dan Rade Krunic sebagai pelapis duet Bennacer-Kessie.

Brahim Diaz juga menjadi tambahan yang bagus untuk solusi sayap kanan Milan yang tak sesubur sayap kiri mereka. Bahkan, Milan dikabarkan masih akan menambah pemain sayap, bek, dan satu gelandang lagi di bursa transfer musim panas ini.

Il Diavolo Rosso juga diuntungkan dengan penampilan menjanjikan pemain-pemain akademi mereka seperti Daniel Maldini dan Lorenzo Colombo di laga pramusim. AC Milan jelas menjadi favorit empat besar di samping Lazio dan Atalanta.


2. Zona Liga Europa dan Papan Tengah

Pelatih Napoli, Gennaro Gattuso, bersama para pemainnya.

Untuk persaingan di Liga Europa dan papan tengah, Serie A 2020-2021 bakal sedikit berubah dibanding musim lalu. Napoli dan AS Roma diyakini bakal tampil mengendur dan berkutat di zona enam-tujuh besar.

Seperti dibahas sebelumnya, kekuatan Napoli bakal berkurang drastis jika kehilangan Milik dan Koulibaly. Seandainya tak mencari pengganti yang sepadan atau lebih hebat, tak ada artinya bagi Il Partenopei sebab rival mereka seperti Lazio dan AC Milan bertambah kuat. Zona Liga Europa pun jadi target paling realistis.

Sementara untuk AS Roma, dengan bertahannya Edin Dzeko dan Cengiz Under, mereka mungkin bisa mengamankan posisi di enam besar. Namun, berbeda dengan musim lalu, mereka bakal sulit mendekati posisi empat atau lima besar, kecuali jika mereka mendatangkan pemain bintang kelas dunia musim ini.

Baik Roma maupun Napoli harus benar-benar ekstra kerja keras. Sebab, tim-tim kuda hitam seperti Sassuolo dan Hellas Verona menunjukkan penampilan bagus musim lalu. Bukan tak mungkin salah satu dari mereka merebut satu tiket Liga Europa.

Sementara itu, perubahan minor bakal terlihat di papan tengah. Tim-tim seperti Torino, Cagliari, dan Parma diyakini bakal tetap kesulitan menembus 10 besar seperti musim lalu. Apalagi mereka akan dibesut pelatih baru untuk musim 2020-2021.

Akan tetapi, tetap ada potensi kejutan dari salah satu tim tersebut karena faktor pelatih anyar. Inkonsistensi tim-tim seperti Parma, Cagliari, Torino, dan Bologna menjadi peluang bagi klub seperti Fiorentina yang di akhir musim lalu menemukan performa terbaiknya di bawah Giuseppe Iachini.

Filippo Inzaghi sebagai pelatih Benevento.

Jika salah satu dari Chiesa atau Milenkovic tetap bertahan, maka Fiorentina dijagokan untuk kembali merebut posisi 10 besar seperti musim lalu. Setelah Fiorentina, jangan lupakan pula eksistensi klub promosi Benevento.Tim asuhan Filippo Inzaghi tampil impresif di Serie B. Posisi 10 besar jadi target realistis bagi Le Streghe.

Sementara di zona merah, klub-klub seperti Udinese, Sampdoria, Spezia, Crotone, dan Genoa menjadi kandidat utama yang bakal terdegradasi. Harapan tinggi mengarah kepada Sampdoria dan Genoa yang sebetulnya bisa menampilkan permainan yang cukup baik.

Serie A Italia musim 2020-2021 diprediksi bakal berbeda dari musim-musim sebelumnya. Adanya perubahan signifikan pada Juventus serta semakin kuatnya tim-tim rival seperti Inter Milan, AC Milan, dan Lazio, bakal membuat persaingan di papan atas makin seru. Selain itu, kejutan dari tim-tim kecil pun juga masih akan menghiasi liga musim depan.

Serie A ItaliaAC MilanInter MilanJuventusAS RomaNapoliLazioAtalantaLiga ItaliaBerita Liga Italia

Berita Terkini