3 Alasan Mengapa Ronaldo Wajib Tinggalkan Juventus Menuju Real Madrid Musim Depan
INDOSPORT.COM – Termasuk incar gelar Champions League, intip tiga alasan logis mengapa Cristiano Ronaldo wajib hengkang dari Juventus menuju raksasa Liga Spanyol, Real Madrid pada musim depan.
Nama Cristiano Ronaldo sendiri memang jadi perbincangan hangat di jaga sepak bola dunia belakangan ini. Bukan soal pencapaian individunya, melainkan rapor buruk CR7 yang untuk ketiga kalinya secara beruntun gagal membawa Juventus melangkah ke babak semifinal Liga Champions.
Teranyar, Juventus harus terhenti di babak 16 besar setelah ditumbangkan wakil Portugal, FC Porto. Meski di leg kedua menang 3-2, namun pada pertemuan pertama Juventus telan kekalahan tipis 2-1. (Porto lolos dengan keunggulan gol tandang).
Tak cuma gagal di Liga Champions, pada kompetisi lokal pun Juventus bersama Ronaldo musim ini belum memberikan penampilan yang konsisten. Bahkan dalam laga teranyar Serie A, kubu Nyonya Tua telan kekalahan tipis dari tim papan bawah Benevento.
Hasil tersebut membuat Juventus tertahan di peringkat ketiga klasemen sementara Liga Italia dengan 55 angka, berjarak 10 poin dari Inter Milan yang kokoh sebagai pemuncak.
Dengan sederet hasil buruk musim ini, masa depan Juventus pun dipertanyakan. Banyak anggapan menyebut, jika mega bintang asal Portugal ini bakal hengkang dari kota Turin menuju klub lamanya, Real Madrid.
Dilansir SportBible, Real Madrid sendiri berkeinginan untuk memulangkan Ronaldo. Apalagi, Los Blancos memang menunjukkan penurunan performa sejak ditinggalkan oleh CR7.
Meski secara statistik Ronaldo masih sangat berbahaya di Liga Italia, namun sejumlah alasan berikut bisa jadi alasan kuat mengapa CR7 wajib angkat kaki dari Juventus akhir musim nanti.
Lantas alasan apa sajakah itu? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
Skuad Juventus Kurang Kompetitif
Alasan pertama adalah, skuad Juventus yang ada saat ini kurang kompetitif untuk bersaing terutama di kancah Liga Champions, dan terbukti mereka tak mampu mencapai babak semifinal dalam tiga tahun terakhir.
Tercatat dalam skuad Juventus musim ini, hanya ada empat pemain yang pernah merasakan gelar Liga Champions yakni Cristiano Ronaldo, Álvaro Morata dan Danilo saat ketiganya masih berseragam Real Madrid.
Sementara sisanya, merupakan pemain muda serta bintang senior Liga Italia yang belum terbukti di kompetisi antar klub benua biru seperti Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, hingga Gianluigi Buffon.
Dengan minimnya pemain berpengalaman khususnya yang bernaluri juara Liga Champions, bakal sulit buat Ronaldo untuk raih trofi Si Kuping Besar musim depan jika bertahan bersama Juventus.
1. Pelatih yang Lebih Berpengalaman
Andai Juventus tetap mempertahankan Andrea Pirlo sebagai pelatih musim depan, ini bisa jadi alasan utama buat Cristiano Ronaldo pindah dari Turin bulan Juni nanti.
Pasalnya, pengalaman melatih Andrea Pirlo yang belum begitu teruji berpotensi kembali gagalkan ambisi Cristiano Ronaldo untuk meraih gelar juara musim depan.
Bahkan saat Juventus masih dilatih Maurizio Sarri musim lalu, Ronaldo masih belum juga berbicara lebih di Eropa. Padahal sebelum menukangi Juventus, Maurizio Sarri berhasil membawa Chelsea menjuarai Liga Europa.
Artinya, Ronaldo memang membutuhkan pelatih yang kaya akan taktikal dan berpengalaman menjuarai kompetisi untuk mewujudkan impiannya raih gelar Liga Champions keenam.
Jika hengkang ke Real Madrid, CR7 bisa bereuni dengan Zinedine Zidane yang berstatus pelatih terbaik dunia dua kali (16/17 dan 17/18), serta peraih tiga gelar Liga Champions secara beruntun.
Kondisi Keuangan Klub
Selain dapat mewujudkan ambisi juara di kompetisi Eropa, kepindahan Ronaldo dari Juventus juga bisa membantu keuangan klub yang saat ini sedang surut akibat pandemi Covid-19.
Gaji selangit Ronaldo diprediksi bakal menghambat strategi transfer Juventus yang menginginkan beberapa pemain baru musim panas nanti.
Andai ingin bertahan di Juventus, Ronaldo pun harus ikhlas mendapat pemotongan gaji jika sewaktu-waktu kondisi keuangan klub masih belum stabil.
Apalagi mereka sudah tiga kali gagal ke semifinal Liga Champions, sehingga pemasukan La Vecchia Signora tidak sebesar Real Madrid yang musim ini berhasil mencapai perempat final.