x

Mengenang 5 Turnamen Bersejarah yang Telah Hilang dari Sepak Bola: Ada Piala 'Judi'

Minggu, 20 Maret 2022 13:45 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Selebrasi pemain AC Milan usai memastikan diri menjuarai Piala Interkontinental, 9 Desember 1990.

INDOSPORT.COM – Berikut lima turnamen antar klub paling bersejarah yang kini telah hilang dan tak terdengar lagi kabarnya di kancah sepak bola.

Dalam perkembangannya, sepak bola banyak melahirkan turnamen-turnamen bergengsi yang digelar setiap tahunnya baik di kancah domestik dan kontinental.

Baca Juga

Sebagai contoh ada Piala Interkontinental. Turnamen yang kini berubah nama menjadi Piala Dunia Antarklub ini merupakan salah satu turnamen yang mulai terlupakan.

Kejuaraan ini sebelumnya merupakan ajang yang hanya mempertemukan antara juara Liga Champions dengan juara Copa Libertadores.

Piala Interkontinental telah digelar sejak 1960 dan diselenggarakan di Jepang dan disponsori Toyota. Alhasil, nama kejuaraan ini terkadang disebut Piala Toyota.

Baca Juga

Namun pada 2004, kejuaraan ini dibubarkan oleh FIFA dan diganti oleh Piala Dunia Antarklub yang dimulai sejak tahun 2005.

Berbeda dengan Piala Interkontinental, Piala Dunia Antarklub mempertemukan seluruh jawara dari setiap kompetisi masing-masing benua.

Meski telah berubah nama dan format, gelaran Piala Interkontinental masih diingat sebagai salah satu turnamen yang sangat menghibur.

Baca Juga

Apalagi setiap tahunnya, ajang tersebut dihuni oleh dua tim terbaik dari Eropa dan Amerika Selatan yang dibela berbagai bintang papan atas.

Berbicara soal turnamen terlupakan, ada beberapa turnamen lainny yang juga mulai terlupakan dan kini tak lagi digelar sama sekali.

Lantas, apa saja turnamen-turnamen terlupakan tersebut?


1. Turnamen Bersejarah yang Telah Hilang

Tiga pemain Liverpool Ian Rush, Ronnie Whelan, dan Alan Hansen saat juara Liga Inggris 1989-90.

1. Screen Sports Super Cup

Screen Sports Super Cup merupakan sebuah kompetisi yang pernah ada di Inggris dan digelar pada era 1980 an. Turnamen ini memiliki format yang sama dengan Piala FA dan Piala Liga Inggris.

Turnamen ini digelar saat klub-klub Inggris dilarang tampil di Eropa oleh UEFA karena adanya tragedy Heysel, di mana pendukung Liverpool bentrok dengan pendukung Juventus hingga menyebabkan korban meninggal dunia.

Baca Juga

Ajang ini dibuat oleh English Football League (EFL) agar tim-tim yang terkena dampak larangan tampil di Eropa, bisa tetap mendapat pemasukan.

Adapun kontestan ajang ini adalah juara liga saat itu, Everton, yang disusul oleh Liverpool, Tottenham Hotspur, Southampton yang lolos ke Piala UEFA, Norwich City yang juara Piala Liga dan Manchester United yang juara Piala FA.

Ajang ini dimainkan sebanyak 18 pertandingan, di mana Liverpool keluar sebagai juara dengan Ian Rush menjadi top skor turnamen.

Baca Juga

2. Full Members Cup

Selain Screen Sports Super Cup, adapula turnamen di Inggris lainnya yang telah terlupakan, yakni Full Member’s Cup yang kini dikenal sebagai EFL Trophy.

Sama seperti Screen Sports Super Cup, Full Member’s Cup dibentuk setelah tragedy Heysel pada 1985, saat tim Inggris dihukum ikut kompetisi Eropa.

Namun, ajang ini tak memasukkan enam tim yang berlaga di Screen Sports Super Cup. Meski demikian, Full Member’s Cup bertahan lebih lama ketimbang Screen Sports Super Cup.

Baca Juga

Ajang ini sendiri digelar pada musim1985/86 hingga 1991/92 yang melibatkan seluruh tim dari kasta teratas hingga kasta terendah hingga 41 tim.

Selama tujuh musim digelar, Chelsea dan Nottingham Forest menjadi klub tersukses di ajang ini dengan masing-masing meraih dua gelar.


2. Turnamen Bersejarah yang Telah Hilang (2)

Anglo-Italian Cup.

3. Artemio Franchi Trophy

Bergeser ke kancah internasional, ada turnamen Artemio Franchi Trophy yang punya status hampir sama dengan Piala Interkontinental. Bedanya, turnamen ini dilakoni oleh negara.

Turnamen ini diambil dari nama mantan Presiden UEFA, Artemio Franchi yang meninggal karena kecelakaan mobil pada 1983.

Ajang ini pertama kali digelar pada 1984 di mana juara Euro kala itu, Prancis, berhadapan dengan Uruguay selaku juara Copa America.

Baca Juga

Di lag aitu, Prancis yang dihuni oleh Michel Platini, mampu menggasak Uruguay dengan skor 2-0 dan membawa pulang trofi Artemio Franchi.

Pada tahun 1988, ajang ini tak lagi digelar. Hanya saja, pada 1992, juara Euro yakni Denmark pernah berhadapan dengan Argentina selaku juara Copa America yang berakhir di drama adu penalti yang seakan mirip dengan turnamen Artemio Franchi.

4. Anglo-Italian Cup

Dalam artikel sebelumnya, INDOSPORT.com pernah membahas mengenai Anglo-Italian Cup yang merupakan ajang antara klub gurem Inggris dengan klub papan atas Italia.

Anglo-Italian Cup atau Piala Anglo Italia lahir pada 1970 kala Swindon Town yang menjuarai Piala Liga Inggris 1969 seharusnya bermain di ajang Inter-Cities Fairs Cup.

Namun, UEFA melarang Swindon Town berlaga di ajang Inter-Cities Fairs Cup karena tim berjuluk The Robins ini adalah tim kasta ketiga Inggris.

Baca Juga

FA selaku asosiasi sepak bola Inggris pun terus menguapayakan agar Swindon Town bisa bertanding melawan klub-klub Eropa lainnya meski berstatus tim kasta ketiga.

Lantas, FA mengajak FIGC (asosiasi sepak bola Italia) menggelar turnamen yang mempertemukan juara piala domestik.

Gagasan ini disetujui dan saat itu Swindown Town pun berkesempatan bertanding melawan juara Coppa Italia, AS Roma pada Agustus 1969.

Setelah empat kali digelar, ajang ini bertaha hingga 1973 sebelum akhirnya hilang karena menurunnya minat suporter akan ajang ini.


3. Turnamen Bersejarah yang Telah Hilang (3)

Medali Piala Intertoto yang didapatkan Schalke 04 pada 2004.

5. Piala Intertoto

Piala Intertoto adalah salah satu turnamen bergengsi di Eropa pada zamannya. Hanya saja, piala ini punya julukan sebagai Piala Judi karena dibuat untuk mengakomodir para pejudi.

Piala Intertoto digelar sejak 1961 namun baru diambil alih UEFA sejak 1995. Dengan kata lain, ajang ini sejak lahir tak berada di bawah otoritas UEFA.

Piala Intertoto sendiri digagas oleh Wakil Presiden FIFA kala itu, Ernst Thommen yang mengelola perusahaan bandar judi sepak bola.

Dipilihlah nama Intertoto yang kata Toto-nya merupakan kata serapan dari bahasa Jerman yang berarti Judi sebagai nama ajang ini.

Di awal berdiri, ajang ini diikuti oleh tim-tim dari Swiss, Jerman Barat, Jerman Timur, Austria, Cekoslowakia, Polandia, dan Swedia dengan format serupa Liga Champions.

Hanya saja, penyelenggaraannya yang di saat musim usai, lalu dengan slogan ‘No Final, No Winner, No Trophy’, ajang ini kehilangan peminat dan resmi dibubarkan oleh UEFA pada 2007.

Liga ChampionsPiala Dunia AntarklubCopa LibertadoresTragedi HeyselBola InternasionalSepak Bola

Berita Terkini