Kronologi Runtuhnya Kisah Paulo Dybala dengan Juventus, Begini Awalnya

INDOSPORT.COM - Drama Paulo Dybala dengan Juventus nampaknya akan segera mencapai babak final alias berakhir.

Pasalnya, belum lama ini sang pemain dikabarkan tidak akan memperpanjang masa baktinya di klub Turin tersebut. Dengan kata lain, ia bakal hengkang musim panas nanti.

Desas-desus publik tentang masa depan Paulo Dybala di Juventus sendiri memang sudah bergulir sejak lama.

Skenario bahwa ia akan jadi pengganti Cristiano Ronaldo pun ternyata tidak berbuah manis. Ujung-ujungnya, ia tetap saja hengkang.

Sebelumnya, menurut pemberitaan Tuttosport, perpanjangan kontrak bersama Juventus sejatinya jadi prioritas Paulo Dybala karena ia mencintai tempat di mana ia berada.

Akan tetapi, negosiasi antara kedua belah pihak pada waktu itu diprediksi tidak berjalan mulus, dan nampaknya dugaan tersebut kini jadi kenyataan.

Untuk ‘merantai’ Dybala lebih lama di Turin, Juventus memang harus memberi penawaran yang meggiurkan.

Bahkan, laman Sempre Inter menyebut, sang pemain bisa saja digaji 7 juta euro (Rp109,8 miliar) per tahun. Jumlah tersebut belum termasuk bonus performa jika ia tampil apik bersama Bianconeri.

Namun jika tidak ada kata sepakat dalam negosiasi, opsi hijrah ke klub lain jelas akan diambil sebagai rencana B sang pemain.

Benar saja, agen Dybala yakni Jorge Antun ternyata tidak dapat menyegel kesepakatan baru dengan kubu Juventus awal tahun ini.

1. Bagaimana Awalnya?

Besaran gaji pun disinyalir jadi faktor utama buntunya pembicaraan antara pihak Paulo Dybala dengan Juventus.

Selain itu, faktor cedera sang pemain yang kambuh-kambuhan nampaknya juga memegang peran penting di balik berkhirnya kisah Dybala bersama klub Italia ini.

Namun jika harus menarik benang merah ke belakang, seperti apa kronologi pemain asal Argentina ini sampai akhirnya harus angkat kaki dari Turin?

Pada 2019, nama Dybala sempat muncul di daftar pelepasan pemain sebagai ‘tumbal’ mendatangkan Romelu Lukaku dari Manchester United lewat jalur barter.

Hanya saja, pada waktu itu Dybala kekeh ingin tetap tinggal di Turin, sampai-sampai mengabaikan potensi transfer ke Manchester United atau Tottenham Hotspur.

Keputusannya pun membuahkan hasil manis usai ia berhasil membantu Juventus meraih titel pada 2019-2020 di bawah asuhan Maurizio Sarri.

Dybala adalah salah satu pemain kunci di skuat Si Nyonya Tua saat itu. Predikat suksesor Cristiano Ronaldo pun nampak makin jelas di depan mata.

Namun situasi sedikit berubah ketika Juventus mendatangkan Aaron Ramsey dan Adrien Rabiot, yang mengantongi bayaran setara Dybala meski berstatus pemain baru.

Bukan hanya itu. Matthijs de Ligt bahkan mendapat nominal yang lebih, hingga membuat kubu Dybala ‘kepanasan’ dan mendorong klub membuat kesepakatan baru untuk La Joya.

Namun di tengah situasi yang makin pelik di Juventus, Dybala, dengan rasa cintanya yang besar untuk klub ini, tetap tinggal.

Hingga akhirnya di penghujung tahun 2021 ia menyetujui kesepakatan baru bernilai 11 juta euro untuk kontraknya yang bakal kedaluwarsa pada musim panas 2022, seperti yang diwartakan laman Football Italia.

2. Sempat 'Sentil' Petinggi Juventus

Akan tetapi, sekali lagi situasi Paulo Dybala dan Juventus kembali sulit lantaran manajemen yang terlihat menunda-nunda kejelasan kontraknya.

Salah satu masalah yang dihadapi Dybala saat itu adalah Jorge Antun yang belum mengantongi status agen profesional.

Mungkin terbawa rasa kesal, Dybala kemudian ‘berulah’ di pertandingan Juventus melawan Udinese pertengahan Januari 2022 dengan gaya selebrasinya yang membuat para petinggi klub mengerutkan dahi.

Membuka keunggulan Juventus dengan sebuah gol, alih-alih melakukan selebrasi gembira seperti biasa, ia justru menunjuk ke arah para direktur Juventus yang hadir saat itu.

Ya, Dybala seolah ingin membuktikan bahwa ia adalah pemain hebat yang akan membuat Juventus rugi jika melepasnya.

Namun nampaknya para bos di Juventus tidak ambil pusing dengan aksi Dybala di pertandingan itu. Tidak lama kemudian klub malah mendatangkan Dusan Vlahovic dengan biaya yang cukup menguras kantong.

Menurut keterangan Maurizio Arrivabene, Juventus memang sudah mengambil keputusan sejak Januari lalu ketika memboyong Dusan Vlahovic dari Fiorentina.

Bahwa, Dybala tidak lagi jadi prioritas rencana masa depan mereka. Selain itu, pertimbangan finansial juga membuat klub merasa dilema dengan situasi La Joya.

“Mudah saja bagi Juventus untuk memberi penawaran rendah, tapi itu akan mencederai kehormatan Paulo,” ucapnya seperti diwartakan Football Italia.

Meski begitu, Arrivabene memastikan pertemuan dengan pihak Dybala berlangsung baik. Mereka berdiskusi dengan penuh keramahan dan saling menghormati.