x

Minim Kontribusi, Legenda Timnas Malaysia Kritik Keras Program Naturalisasi Negaranya

Selasa, 5 April 2022 14:35 WIB
Penulis: Dwiana Restu Beniartha | Editor: Indra Citra Sena
Faisal Halim, winger timnas Malaysia

INDOSPORT.COM - Mantan pemain timnas Malaysia, Santokh Singh, mengkritik program naturalisasi negaranya. Ia mengatakan, bahwa program itu tak membuat pasukan Harimau Malaya lebih baik.

Menurut Santokh, Malaysia memiliki pemain yang memiliki prestasi di negara sendiri, namun tak mendapat kesempatan di timnas seperti yang dikutip dari VocketFC.

Baca Juga

“Kita memiliki banyak pemain lokal yang penampilannya diatas pemain naturalisasi, namun mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk bermain di timnas”, ujar Santokh Singh

Mantan pemain Selangor bahkan menyebut naturalisasi sebagai hal bodoh. Kritik yang keras untuk persepakbolaan Negeri Jiran.

Malaysia petama kali menggunakan jasa pemain naturalisasi pada 2018. Saat itu timnas Malaysia dilatih oleh Tan Cheng Hoe.

Baca Juga

Saat itu, Harimau Malaya berhasil melaju ke final Piala AFF 2018, namun harus mengakui kehebatan timnas Vietnam racikan Park Hang-seo.

Pada 2021, dua pemain, yaitu Liridon Krasniqi dan Guilherme De Paula mengikuti jejak Sumareh dengan menjadi pemain naturalisasi bagi Malaysia.

Mereka dinaturalisasi untuk membantu timnas Malaysia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023 di Dubai, Uni Emirat Arab.

Baca Juga

Memang jika dilihat dari segala sisi, masih belum ada dampak signifikan yang dibawa ketiga pemain tersebut di tubuh timnas Malaysia.

Tak heran, apabila program naturalisasi pemain mendapat kritik keras dari sang legenda Selangor FA dan timnas Malaysia tersebut.


1. Kemampuan Pemain Naturalisasi Diragukan

Liridon Krasniqi saat masih membela klub Liga Super Malaysia Kedah FA.

Timbul pertanyaan apakah keputusan yang diambil memang sudah tepat dengan menjadikan ketiga pemain ini sebagai naturalisasi. Setelah beberapa pertandingan persahabatan di Singapura baru-baru ini.

Untuk membuktikan bahwa mereka bukanlah hasil dari suatu kesalahan yang dibuat, para pemain itu harus tampil maksimal dan konsisten di level klub.

Baca Juga

Kritikan tak hanya muncul dari mantan pemain Malaysia, melainkan juga dari kalangan suporter. Hal itu terjadi di laga melawan Filipina beberapa hari yang lalu.

Pelatih Malaysia, Kim Pan-gon membawa Sumareh dan Liridon pada laga itu. Namun, penampilannya tak sesuai ekspektasi, dan mendapat kritikan pedas dari fans Malaysia.

Meskipun sebenarnya Malaysia mampu mengakhiri perlawanan Filipina dengan skor 2-0, kedua pemain naturalisasi itu tak luput dari sorotan publik Negeri Jiran.

Baca Juga

Kritikan tajam publik Malaysia membuat Liridon termotivasi tampaknya, pada laga melawan Singapura, Sabtu (26/3/22), ia berhasil mencetak satu gol.

Namun, satu golnya tak cukup untuk menyelamatkan Malaysia dari kekalahan. Laga persahabatan itu berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk Singapura.

Naturalisasi pemain memang menjadi salah satu opsi untuk memperkuat sebuah tim nasional, agar lebih bisa bersaing di kancah internasional.

Baca Juga

Hal tersebut juga sedang ramai dilakukan oleh beberapa negara di kawasan Asia Tenggara. Indonesia juga beberapa kali pernah menaturalisasi pemain yang berlaga di Liga Indonesia.

Untuk saat ini, timnas Indonesia lebih sering mencari pemain yang masih ada darah keturunan Indonesia. Elkan Baggot dan Sandy Walsh adalah contohnya.


2. Exco PSSI Jelaskan Proses Naturalisasi 3 Pemain Eropa

Exco PSSI, Hasani Abdulgani. Foto: Da'Yerimon/Indosport.com

Exco PSSI, Hasani Abdulgani membenarkan jika proses naturalisasi Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shyne Pattynama masih tertahan di Kemenhumkam. Ada satu dokumen yang harus dilengkapi terlebih dahulu.

Kekurangan dokumen diketahui usai PSSI melakukan rapat bersama Kemenkumham, Sekretaris Negara, Imigrasi, Kemenpora hingga Badan Intelijen Negara (BIN) pada pekan lalu.

Usut punya usut, dokumen yang dibutuhkan sejatinya adalah legalisasi dari Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shyne Pattynama.

Pihak pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali pun sudah turun tangan. Menpora telah berkirim surat ke kedutaan besar Belanda dan Spanyol, supaya proses administrasi dipercepat.

"Sekarang mandek di Kemenhumkam. Ini sepertinya aturan baru jadi butuh dokumen baru dan kami minta Menpora menyurati duta besar dari negara pemain tersebut untuk menyatakan tiga pemain ini siap jadi warga negara Indonesia," kata Hasani Abdulgani.

Baca Selengkapnya: Exco PSSI Jelaskan Situasi Terakhir Proses Naturalisasi 3 Pemain Eropa

MalaysiaNaturalisasiHasani AbdulganiTimnas IndonesiaBola InternasionalTimnas MalaysiaTan Cheng HoeAsosiasi Sepakbola Malaysia (FAM)Berita Timnas Indonesia

Berita Terkini