2 Pemain Timnas U-19 Dilirik Talent Scouting Eropa: Ronaldo Kwateh dan Jebolan Persija
INDOSPORT.COM - Setelah gelaran Toulon Tournament 2022 usai, ada dua pemain Tim Nasional Indonesia U-19 yang rupanya dilirik oleh talent scouting sepak bola Eropa.
Timnas Indonesia U-19 belum beruntung lolos fase grup untuk maju ke semifinal, dan finis di posisi sepuluh klasemen akhir Toulon Tournament 2022, yang digelar di Prancis.
Meski demikian, sejumlah talent scouting Eropa sempat mengamati kualitas Timnas U-19. Setidaknya, ada dua pemain yang mencuri perhatian dan layak main di Eropa.
Hal ini disampaikan oleh Youtuber Tommy Desky, yang berkomunikasi dengan salah satu talent scout perwakilan dari Adidas.
"Di Toulon Tournament, banyak sekali talent scouting atau para pencari bakat muda dari belahan dunia, untuk menyaksikan pertandingan tersebut," jelas Tommy Desky.
"Saya melakukan komunikasi dengan Juan Camilo, salah satu sport marketing Adidas, dan beliau merupakan Manager Player and Scouting Adidas cabang Colombia," ujarnya.
Menurut Juan Camilo, pemain Timnas U-19 yang tampil brilian di Toulon Tournament ini adalah pemain dengan nomor punggung 7, yakni Ronaldo Kwateh, seorang striker.
Kemudian, pemain yang tak kalah impresif adalah sang penjaga gawang Timnas U-19, Cahya Supriadi, jebolan Persija Jakarta.
"Dua pemain Timnas Indonesia yang diapresiasi talent scouting yaitu Ronaldo Kwateh dan juga Cahya Supriadi, penjaga gawang," tutur Tommy Desky lagi.
Hal ini menandakan bahwa ada potensi pemain Indonesia untuk bermain di Eropa. Bahkan, pemain sekelas Cristiano Ronaldo pun lahir dari sebuah Toulon Tournament.
1. Pro Kontra Ronaldo Kwateh
Telah disebutkan sebelumnya bahwa ada dua pemain Timnas Indonesia U-19 yang mencuri perhatian talent scouting Eropa di sepanjang agenda Toulon Tournament 2022.
Mereka adalah Ronaldo Kwateh yang berposisi sebagai striker, dan juga Cahya Supriadi yang merupakan seorang kiper.
Talent scout Adidas, Juan Camilo bahkan menegaskan hanya ada dua pemain itu yang menampilkan performa level Eropa.
Pemain lainnya, seperti Hokky Caraka, Alfriyanto Nico Saputro, Edgard Amping, Kakang Rudianto, Muhammad Ferrari, dan lain-lain, tidak masuk radar talent scouting.
"Good player #7. The goalkeeper. As prospect just that two players," ungkap Juan Camilo, talent scouting dari Adidas, kepada Tommy Desky melalui Instagram.
Artinya: Pemain yang bagus (nomor 7), dan kiper. Yang prospek hanya dua pemain itu.
"Dari semua pemain Timnas Indonesia yang datang ke Toulon Tournament, nggak begitu di-mention, hanya ada dua, Ronaldo Kwateh dan Cahya Supriadi," tambah Tommy Desky.
Menurutnya, hal ini cukup dilematis, karena Ronaldo Kwateh sendiri mendapat banyak kritik dari penggemar sepak bola Indonesia.
"Kalian mengatakan Ronaldo Kwateh nggak begitu bagus. Ingat dia masih usia muda, harus banyak juga yang diperbaiki."
"Tapi dari sisi bargaining point, orang-orang luar aja melirik dia, kita sebagai warga negara Indonesia malah menghakimi dia."
2. Pelatih: Ronaldo Kwateh Bukan Bintang Besar
Dalam konferensi pers usai laga, wartawan Prancis meminta komentar terkait Ronaldo Kwateh yang jadi bintang di Timnas U-19.
"Dapatkah kamu bicara tentang Ronaldo Kwateh, karena dia adalah bintang besar di Indonesia," sebut salah satu wartawan.
Namun, pelatih yang mendampingi Timnas Indonesia U-19 di Toulon Tournament 2022, Dzenan Radoncic langsung membantah.
"Saya tidak ingin memanggilnya bintang besar. Dia masih muda, saya tidak ingin dia terbang tinggi," sahut Dzenan Radoncic.
"Dia harus menunjukkan di lapangan dulu, harus melakukannya di lapangan, seperti para Ronaldo lainnya," lanjut Radoncic, yang diiringi dengan tawa para wartawan.