x

Kutukan Pelatih Asing Persib Nyata, Robert Rene Alberts Korban Selanjutnya

Kamis, 11 Agustus 2022 16:45 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts saat pertandingan uji coba menghadapi Barito Putera di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (11/02/2020).

INDOSPORT.COM – Kutukan pelatih asing di tim Liga 1, Persib Bandung yang selama ini dianggap tabu, menjadi benar adanya. Robert Rene Alberts pun menjadi korban teranyar.

Persib Bandung akhirnya harus mengucapkan selamat tinggal kepada Robert Rene Alberts yang belum lama ini menyatakan mundur.

Baca Juga

Pria berusia 67 tahun ini memilih mundur usai munculnya desakan yang lahir akibat hasil minoryang diraih klub berjuluk Maung Bandung itu.

Adapun Robert Alberts masih terikat kontrak dengan durasi cukup panjang, yakni hingga 2025 atau tiga tahun ke depan.

Meski masih terikat kontrak panjang, Robert Alberts memutuskan mundur dari jabatannya karena desakan yang terus datang kepadanya.

Baca Juga

Di sisi lain, manajemen Persib disebutkan telah melakukan evaluasi terhadap mantan pelatih PSM Makassar tersebut belakangan ini.

Sehingga, perpisahan ini pun menjadi kesepakatan bersama antara dua pihak yang telah menjalin kerjasama selama tiga tahun terakhir.

Kini Persib pun untuk sementara akan ditukangi oleh asisten pelatihnya, yakni Budiman sebagai pelatih interim guna melakoni partai Liga 1 2022-2023 melawan PSIS Semarang, Sabtu (13/08/22).

Baca Juga

Terlepas dari hal tersebut, mundurnya Robert Alberts membuktikan bahwa kutukan pelatih asing di Persib itu nyata adanya.

Pasalnya, Robert Alberts menjadi pelatih asing Persib ke-11 yang harus pergi karena gagal berprestasi bersama Maung Bandung.


1. 10 Pelatih Asing Sebelum Robert Alberts

Selebrasi Mario Gomez usai Persib Bandung menang atas Borneo FC.

Sejak Persib Bandung berdiri, klub asal ibu kota Jawa Barat ini sering menggunakan jasa pelatih lokal ketimbang pelatih asing.

Diketahui, Persib pertama kali menggunakan jasa pelatih asing pada dekade 80-an, tepatnya pada tahun 1980 hingga 1983.

Saat itu, Persib ditukangi oleh pelatih asal Polandia bernama Marek Janota. Ia meukangi Persib sejak 1980 hingga 1983.

Baca Juga

Sayangnya dalam periode kepelatihannya itu, Marek Janota gagal membawa Persib juara. Meski begitu, ia berperan besar dalam kesuksesan Maung Bandung.

Sebab, Marek Janota menjadi otak di balik lahirnya legenda-legenda Persib seperti Robby Darwis, Adeng Hudaya, Boyke Adam dan sederet pemain lainnya.

Meski punya peran penting, Marek Janota harus menerima dirinya dipecat oleh Persib karena kepengurusan baru Maung Bandung kala itu tak menghendakinya menjadi pelatih.

Baca Juga

Setelahnya, Persib menggunakan jasa pelatih lokal, sebelum akhirnya kembali memakai jasa pelatih asing pada 2003 dengan merekrut Marek Andrzej Sledzianowksi.

Seperti Janota, Sledzianowski juga gagal bersama Persib hingga akhirnya dipecat dan digantikan Juan Antonio Paez pada 2003 hingga 2004.

Bersama Paez pun, Persib hanya finis di peringkat ke-6 dari 18 peserta. Alhasil, ia pun mundur karena mengalami konflik bersama manajemen.

Baca Juga

Selepas Paez, Persib mencoba peruntungan dengan menggaet Arcan Iurie, Darko Janackovic, Jovo Cuckovic, Drago Mamic, Dejan Antonic, Mario Gomez, Miljan Radovic, hingga Robert Rene Alberts.

Namun tetap saja, para pelatih asing ini bisa dibilang gagal membawa Persib berprestasi di kasta teratas sepak bola Indonesia.

Alhasil, pengalaman ini pun menjadi kutukan yang terus berlanjut sejak Marek Janota hingga terbaru Robert Rene Alberts.

Uniknya, Persib Bandung justru berhasil menjemput kesuksesan di kancah sepak bola Tanah Air bersama deretan pelatih lokal.


2. Pelatih Lokal Sukses di Persib

Mantan pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman.

Sejak kepergian Marek Janota pada 1983, Persib Bandung tercatat menjadi juara kasta teratas sepak bola Indonesia sebanyak lima kali.

Uniknya dalam lima gelar juara liga yang diraih Persib itu didapatkan saat Maung Bandung ditukangi oleh para pelatih lokal.

Pada saat menjuarai era Perserikatan pada 1986 dan 1989/90, serta 1993/94 Persib dilatih oleh pelatih lokal pada sosok Nandar Iskandar, Ade Dana, dan Indra M. Thohir.

Baca Juga

Indra M. Thohir bahkan kembali membawa Persib menjadi juara Liga Indonesia edisi 1994/95 dengan bermodalkan para pemain lokal.

Usai mengalami puasa gelar beberapa tahun lamanya, Persib kembali menjadi juara Indonesia Super League (ISL) pada 2014.

Saat itu, Persib menjadi juara berkat tangan dingin Djadjang Nurdjaman yang sempat menjadi asisten Indra M. Thohir kala menjadi juara di era Perserikatan dan awal Liga Indonesia.

Baca Juga

Djadjang Nurdjaman juga mampu membawa Persib meraih gelar Piala Presiden pada tahun 2015, yang menjadi gelar terakhir Maung Bandung di sepak bola Indonesia.

Dengan adanya kutukan pelatih asing dan fakta moncernya pelatih lokal bersama Persib, akankah manajemen Maung Bandung menggunakan jasa pelatih asing lagi?

Ataukah manajemen Persib Bandung akan mencoba mengulangi kesuksesannya bersama para pelatih lokal di Liga 1 sesuai dengan sejarah klub yang juga berjuluk Si Pangeran Biru itu?

Persib BandungRobert Rene AlbertsIn Depth SportsLiga IndonesiaDjadjang NurdjamanLiga 1

Berita Terkini