x

Termasuk Man United, 4 Klub Ini Gagal Datangkan Erling Haaland

Selasa, 4 Oktober 2022 16:37 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor:
Erling Haaland saat laga Liga Inggris antara Manchester City vs Manchester United

INDOSPORT.COM - Erling Haaland adalah fenomena baru di persepakbolaan Eropa saat ini. Namanya begitu bersinar berkat kemampuan yang dimilikinya.

Karena sudah layaknya seperti mesin gol, Haaland bahkan disebut-sebut sebagai penerus dari Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Baca Juga

Berbagai rekor pribadi telah ia cetak melalui gol-golnya. Ia pun jadi monster di bawah naungan Manchester City saat ini.

Haaland pernah diincar oleh banyak klub besar di Eropa. Akan tetapi, Haaland muda rupanya sempat hampir bergabung dengan klub yang tak begitu diperhitungkan.

Berikut empat klub yang gagal mendatangkan Erling Haaland.

Baca Juga

Manchester United

Manchester United dikabarkan pernah tertarik merekrut Haaland sejak sang pemain masih bermain di RB Salzburg dan MU masih dilatih Ole Gunnar Solskjaer.

Sebagaimana diketahui, Haaland dan Solskjaer sama-sama berasal dari Norwegia. Keduanya pun pernah bekerja sama saat masih di Molde, klub Norwegia.

Setelah Haaland pindah ke Salzburg, Solskjaer ingin merekrutnya karena sang striker dinilai punya potensi besar.

Baca Juga

Sayangnya, hal tersebut tidak pernah terjadi karena biaya agen Mino Raiola dan penambahan harga klausul pelepasan yang masuk dalam kontrak Haaland.

Pada akhirnya, striker 22 tahun ini berlabuh ke Borussia Dortmund, klub asal Jerman, pada awal Januari 2020 sebelum berseragam Man City seperti saat ini.


1. Everton

Erling Haaland saat laga Liga Inggris antara Manchester City vs Manchester United

Everton rupanya pernah punya kesempatan merekrut Haaland pada 2016 lalu. Sayangnya, hal ini tidak terjadi.

Kala itu, Haaland yang masih berusia 15 tahun pernah menjalani trial bersama Everton. Jika cocok, klub Inggris ini bisa membelinya seharga 60 ribu poundsterling saja.

Baca Juga

Akan tetapi, Everton justru meragukan Haaland apakah sang pemain merupakan pemain potensial atau tidak. Inilah yang membuat pihak klub batal merekrutnya.

"Kami bisa mendapatkannya dengan biasa 60 ribu poundsterling. Tetapi konsensusnya adalah dia masih sangat muda," kata Bryan King, pencari bakat Everton, dikutip dari The Times.

"Begitu dia besar dan bertambah tua, banyak pemain lain yang ikut menua sehingga dia (Haaland) akan kehilangan keefektifannya."

Baca Juga

Leeds United

Meski berkebangsaann Norwegia, tetapi Haaland lahir di Leeds, sebuah kota di Inggris. Ia juga tumbuh cukup lama di sana.

Sejak kecil, Haaland rupanya merupakan penggemar Leeds United karena sang ayah, Alfie Haaland, adalah pemain Leeds United.

Ketika mulai tumbuh besar, Haaland masuk ke Bryne FK U-19, klub asal Norwegia, sebelum akhirnya dibeli Molde.

Sejatinya, pihak Leeds sudah menginginkan Haaland dan bisa saja merekrutnya. Tetapi, semua terbentur faktor keuangan.

Baca Juga

"Intinya adalah bahwa Molde menginginkan sekitar empat juta poundsterling. Tetapi, Leeds tidak dalam posisi keuangan yang stabil," kata agen hayden Evans di The Athletic's The Phil Hay Show.

Karena finansialnya yang belum mencukupi, Leeds akhirnya merelakan Haaland dilepas Molde ke RB Salzburg.


2. Barcelona

Erling Haaland saat laga Liga Champions Manchester City vs Borussia Dortmund

Klub raksasa Spanyol ini rupanya pernah menolak Haaland ketika Barcelona masih di bawah kepemimpinan Presiden Josep Maria Bartomeu.

Penasihan Bartomeu, Ariedo Braida, mengungkapkan bahwa dirinya sudah mengajukan nama Haaland kepada Bartomeu, namun ditolaknya.

Baca Juga

Kala itu, Braida telah mengamati perkembangan Haaland saat masih di Norwegia U-21. Haaland dinilai punya potensi besar sehingga Braida mengusulkannya ke Bartomeu.

Akan tetapi, sang presiden menyebut bahwa Haaland tidak cocok dengan profil pemain Barcelona sehingga striker muda tersebut tidak berlabuh ke Spanyol.

Manchester UnitedManchester CityBarcelonaEvertonLiga Primer InggrisLeeds UnitedLiga InggrisErling HalandErling Braut HaalandBerita Liga Inggris

Berita Terkini