x

Larangan Minuman Beralkohol Berbuntut Panjang, FIFA di Ambang Rugi Setelah Piala Dunia 2022 Berakhir

Rabu, 23 November 2022 20:01 WIB
Penulis: Antonius Wahyu Indrajati | Editor: Isman Fadil
Sebelum pelaksanaan Piala Dunia 2022 dimulai, FIFA telah merilis pengumuman terkait pelarangan minuman beralkohol di seluruh stadion Qatar.

INDOSPORT.COM – Sebelum pelaksanaan Piala Dunia 2022 dimulai, FIFA telah merilis pengumuman terkait pelarangan minuman beralkohol di seluruh stadion Qatar.

Diketahui bahwa pada Piala Dunia 2022, FIFA telah meneken kerja sama dengan perusahaan Budweiser sebagai penyedia minuman selama turnamen berlangsung.

Hanya saja, setelah kontrak tersebut disepakati, FIFA justru mengumumkan jika Qatar melarang adanya penjualan minuman beralkohol di stadion Piala Dunia.

Sayangnya, pelarangan minuman beralkohol selama turnamen berlangsung membuat FIFA akan menghadapi kerugian.

Melansir Express, dilaporkan jika FIFA berpotensi kehilangan 39,5 juta pounds atau sekitar Rp739 miliar setelah pelaksanaan Piala Dunia 2022 berakhir.

Baca Juga

Hanya saja, penjualan minuman beralkohol tidak sepenuhnya dilarang oleh Qatar, karena pengunjung masih bisa menikmatinya di restoran atau bar tertentu.

Meskipun penjualan Budweiser hanya dibatasi maksimal empat gelas untuk setiap pengunjung. Sedangkan untuk setiap 500ml dihargai sebesar 11,6 euro.

Baca Juga

Tetap saja, jika keluarga kerajaan Qatar melarang penjualan minuman alkohol di dalam ataupun sekitar stadion dilarang.

Akibatnya, FIFA kini berpotensi mengalami kerugian akibat kontrak senilai jutaan dolar dengan Budweiser sebagai sponsor minuman utama di Piala Dunia 2022.

Baca Juga

1. Perjanjian FIFA dengan Budweiser di Piala Dunia 2022

Perjanjian FIFA dengan Budweiser di Piala Dunia 2022

Masih melansir Express, dilaporkan bahwa kerja sama yang melibatkan FIFA dengan Budweiser diklaim sebesar 63 juta pounds atau setara Rp1,1 triliun.

Hanya saja, pengumuman yang mendadak itu kini di ambang rugi, karena Budweiser telah menumpuk stok dalam jumlah besar.

Dengan keputusan yang disampaikan secara tiba-tiba tentu membuat Budweiser tidak senang. Bahkan, membuat mereka mencuitkan perasaan melalui Twitter.

“Wah, ini canggung,” bunyi cuitan Budweiser dikutip dari Express sebelum mereka menghapus unggahan tersebut.

Kendati demikian, Budweiser masih menyediakan bir dalam versi non-alkohol di sekitar stadion untuk bisa dinikmati para pengunjung.

Baca Juga

Akibatnya, sejumlah pihak mengungkapkan bahwa keputusan untuk menggelar Piala Dunia 2022 di Qatar adalah keliru.

Larangan minuman beralkohol disebut hanyalah satu di antara sejumlah kontroversi yang menyeret pelaksanaan Piala Dunia kali ini.

Baca Juga

Menurut laporan tersebut, mereka mengungkapkan bahwa sebelum Piala Dunia di mulai, sejumlah penggemar kesulitan untuk menetap.

Bahkan, juga turut dilaporkan bahwa pengunjung ikut berjuang untuk mendapatkan air minum di salah satu taman dekat Stadion Lusail.

Kendati demikian, pelaksanaan Piala Dunia kali ini patut mendapatkan apresiasi karena baru kali ini turnamen sepak bola paling bergengsi digelar di wilayah Timur Tengah.

Baca Juga

Sumber: Express

FIFAPiala DuniaQatarPiala Dunia 2022

Berita Terkini