x

Piala Dunia 2022: Bela LGBT lalu Keok dari Jepang, Jerman Dihantui Dosa pada Ozil dan Muslim Uyghur?

Kamis, 24 November 2022 06:19 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
Kekalahan 1-2 Jerman dari Jepang pada fase grup Piala Dunia 2022 membuat nama Mesul Ozil kembali trending di jagat media sosial.

INDOSPORT.COM - Kekalahan 1-2 Jerman dari Jepang pada fase grup Piala Dunia 2022 membuat nama Mesul Ozil kembali trending di jagat media sosial.

Der Panzer dianggap kualat pada mantan bintangnya tersebut karena mendiamkan kasus rasime yang menimpanya saat terang-terangan berkampanye mendukung gerakan LGBT.

Ozil memutuskan untuk pensiun dari tugas membela negaranya pasca gelaran Piala Dunia 2018 silam dimana Jerman selaku juara bertahan gagal untuk sekedar lolos ke 16 besar.

Hanya dua kali Ozil bermain namun sialnya di dua laga tersebut Jerman mengalami kekalahan atas Meksiko dan Korea Selatan.

Ketidakpuasan para pendukung Die Mannschaft kemudian membuat sang playmaker keturunan Turki jadi korban diskriminasi.

Baca Juga

Ozil sudah melaporkan insiden tidak mengenakkan ini pada federasi Jerman, DFB, namun presiden Reinhard Grindel saat itu tidak menanggapinya dengan serius.

Toni Kroos yang merupakan salah satu penggawa Jerman saat itu pun juga seolah tidak punya niatan membantu dengan berujar tidak ada rasisme yang menimpa pemain-pemain.

Baca Juga

Dengan berat hati Mesut Ozil pun mengakhiri baktinya untuk negeri roti dengan capaian 92 caps, 23 gol, 1 trofi Piala Dunia, dan 5 kali juara anugerah pemain terbaik DFB!.

Maka dari itu Jerman kemudian jadi bulan-bulanan publik setelah dipastikan tunduk 1-2 dari Jepang pada Rabu (23/11/22) lalu di partai pembuka mereka di Piala Dunia 2022.

Gestur mulut tertutup yang diperagakan anak-anak asuh Hansi Flick sebelum laga sebagai bentuk simpati pada kaum LGBT yang mereka anggap dibungkam Qatar selaku penyelenggara turnamen dianggap sebagai aksi penuh kemunafikan.

Baca Juga

1. Jerman Diejek di Medsos

Bentuk aksi protes Timnas Jerman untuk FIFA saat sesi pemotretan jelang lawang Jepang di Piala Dunia 2022 (Foto: REUTERS/Annegret Hilse)

Tim nasional Jerman dianggap tidak perlu berpikir dua kali untuk mendukung LGBT yang merupakan agenda barat namun justru bergeming saat Mesut Ozil, pahlawan mereka sendiri, dilecehkan hanya karena berdarah Turki.

Tidak adanya sikap yang diambil oleh negara juara empat Piala Dunia itu pada isu-isu kemanusiaan lain seperti penindasan etnis muslim Uyghur di China beberapa waktu lalu juga diungkit.

"Jadi Ozil dan muslim Uyghur yang benar-benar dikekang malah tidak kalian tanggapi? Standar ganda yang luar biasa," tulis salah serorang warganet di Twitter.

"Bagaimana timnas hipokrit seperti Jerman menanggapi rasisme (pada Ozil)? Dengan mengklaimnya sebagai omong kosong. Itulah Eropa. Mereka selalu merasa jadi yang paling benar," tambah yang lain.

Ada pula yang memparodikan gestur terbungkam Jerman sebelum menghadapi Jepang sebagai reaksi pada masalah Ozil yang tidak kalah mendapatkan banyak atensi berupa like dan retweet.

Baca Juga

Isu LGBT memang jadi salah satu isu yang paling banyak dibicarakan di Piala Dunia 2022. Bahkan terkadang lebih sering ketimbang sepakbola yang harusnya menjadi fokus.

Banya orang, terutama dari dunia barat, tidak berkenan dengan peraturan Qatar yang menghimbau agar tidak ada atribut LGBT yang dipamerkan di negara mereka meski tidak melarang para penganutnya datang menonton pertandingan.

Baca Juga

Sangat disayangkan karena turnamen yang hanya datang empat tahun sekali ini justru dihujani oleh agenda politik yang sepantasnya tidak dicampurkan dengan olahraga manapun.

Diharapkan ke depannya Jerman maupun negara manapun bisa mengatasi problem rasisme dengan baik agar tragedi Mesut Ozil tidak terulang.

Tentunya mereka akan semakin jadi bahan tertawaan andai kekalahan dari Jepang hanya awal dari kesialan besar di Piala Dunia 2022.

Baca Juga
 
JepangJermanMesut OzilPiala Dunia 2022LGBTRasisme

Berita Terkini