x

6 Alasan Kenapa Pulangkan Lampard adalah Langkah Bodoh dari Chelsea dan Beohly

Kamis, 6 April 2023 23:17 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
Awalnya yang hanya rumor kini resmi sudah. Frank Lampard kembali menukangi Chelsea di sisa musim 2022/2023 ini sebagai pelatih caretaker. Foto: Reuters/John Sibley/File Photo

INDOSPORT.COM - Awalnya yang hanya rumor kini resmi sudah. Frank Lampard kembali menukangi Chelsea di sisa musim 2022/2023 ini sebagai pelatih caretaker.

Super Frank pulang ke Stamford Bridge menggantikan manajer lama, Graham Potter, yang didepak Todd Boehly dan manajemen The Blues hanya kurang dari tujuh bulan usai ditunjuk.

Pengumuman resmi soal Lampard sudah Chelsea edarkan per Kamis (06/04/23) malam dan sang legenda merasa siap untuk mengemban tanggung jawab yang dibebankan padanya.

Lampard tertantang untuk memperbaiki posisi Chelsea saat ini yang berada di urutan sebelas Liga Inggris (Premier League) meski ia sempat gagal berprestasi saat menjadi manajer utama pada 2019-2021 silam.

Sebagian fans London Biru merasa senang dengan penunjukan Lampard sebagai pelatih sementara sampai akhir musim namun tidak sedikit juga yang keheranan dengan langkah yang diambil Boehly dan kaki tangannya.

Baca Juga

Pasalnya ada banyak kandidat pelatih lain yang harusnya bisa didekati sehingga tidak perlu menunjuk caretaker.

Ditambah lagi track record Frank Lampard di dunia manajemen yang tidak terlalu bagus. Selain dianggap tidak becus di periode pertamanya, ia pun sudah mengalami pemecatan saat menangani Everton dalam setahun terakhir.

Baca Juga

The Toffees hanya ia berikan satu kemenangan dalam 14 laga terakhirnya bertugas di technical area yang mana menghasilkan surat PHK pada Januari 2023 lalu.

Chelsea mungkin ingin berhati-hati dalam penunjukkan manajer baru setelah menelan pil pahit dari pengalaman bersama Graham Potter namun kami rasa ada opsi yang lebih baik yang bisa dilakukan dari pada ini.

Berikut ini adalah enam poin kenapa seharusnya Chelsea tidak rujuk dengan Frank Lampard meski hanya sementara.

Baca Juga

1. 1. Usaha Tenangkan Fans yang Rawan Gagal

Todd Boehly, pemilik Chelsea. Foto: REUTERS-Tony Obrien

Diperkirakan salah satu alasan kenapa Todd Boehly mengembalikan Frank Lampard ke Chelsea meski kariernya yang buruk sebagai manajer di Liga Inggris adalah fan service.

Diharapkan dengan kepulangan pria 44 tahun itu, kemarahan fans yang membumbung tinggi karena hasil buruk di masa kepelatihan Graham Potter akan mereda. Nyatanya memang demikian mengingat sejumlah suporter memang langsung bisa menerimanya.

Hanya saja tidak kalah banyak pula mereka yang menentang. Bagi kubu ini, Lampard sudah tidak boleh menginjakkan kaki lagi di Stamford Bridge apabila membahas posisi manajer. Hanya perlu dua atau tiga kekalahan saja sampai perasaan tersebut menular ke kelompok yang pro.

2. Banyak Nama Besar Tersedia

Chelsea boleh dibilang berpisah dengan Graham Potter di saat yang tepat. Pasalnya jarang-jarang ada klub yang ingin mencari pelatih baru di tengah musim dengan opsi mewah sedemikian banyak seperti sekarang.

Si Biru tinggal memilih di lautan juru taktik tanpa tim seperti Antonio Conte, Luis Enrique, Zinedine Zidane, sampai Julian Nagelsmann yang katanya sempat jadi favorit sebelum Frank Lampard yang malah kejatuhan durian runtuh.

Baca Juga

Chelsea mungkin mengira jika mereka punya waktu lama sebelum bisa menentukan pilihan namun bisa jadi dalam beberapa saat ke depan bakal muncul para pesaing untuk nama-nama tadi.

Sebut saja Real Madrid, AC Milam, Tottenham Hotspur, Paris Saint-Germain, dan Inter Milan yang kemungkinan besar atau sudah pasti ingin punya manajer baru musim depan.

Baca Juga

3. Liga Champions Semakin Jauh?

Satu-satunya cara agar musim penuh bencana ini masih bisa dikenang fans Chelsea dengan senyuman adalah jika klub mereka menjuarai Liga Champions.

Saat ini Kai Havertz cs berada di perempat final dengan Real Madrid sebagai lawan. Tidak mustahil untuk ditaklukkan namun pastinya tetaplah sulit.

Untuk bisa melaju hingga final dan menjadi juara tentunya Chelsea butuh manajer top. Frank Lampard jelas bukan mengingat pengalamannya sejauh ini di Liga Champions sebagai pelatih baru sampai babak 16 besar.

Baca Juga

2. 4. Mengkhianati Bruno Saltor

Bruno Saltor (kanan) saat mendampingi Graham Potter di laga Chelsea. Foto: REUTERS/Peter Nicholls.

Usai Graham Potter dipecat, asistennya yakni Bruno Saltor kemudian ditunjuk sebagai pelatih interim.

Sepertinya sang pelatih 42 tahun dianggap sebagai figur populer yang mungkin masih bisa merebut sipati ruang ganti dan untuk sejenak mengendalikan situasi.

Tampaknya keputusan tersebut berbuah manis dengan hasil imbang kontra Liverpool di Liga Inggris pekan lalu. Meski tidak begitu memuaskan, namun permainan Chelsea terlihat lebih solid dan nyaris saja mengalahkan sang rival andai dua gol mereka tidak dianulir.

Kedatangan Frank Lampard berarti memaksa Saltor untuk kembali bergeser ke posisi asisten saat harusnya ia layak diberi kesempatan lebih lama.

5. Statistik Mengkhawatirkan Lampard

Frank Lampard pada awalnya dianggap sebagai manajer tepat untuk Chelsea usai suksesnya mengantarkan tim menuju empat besar di 2019/2020 meski ada embargo transfer.

Baca Juga

Namun perlahan asa itu sirna. Kini namanya tidak lebih dari sekedar guyonan dan masa lalu yang hendak dilupakan oleh fans.

Belum matangnya Lampard sebagai pelatih kian terlihat saat ia mengadu nasib di Everton. Terutama dengan persentase kemenangan yang hanya menyentuh angka 27% saja di Goodison Park.

Baca Juga

6. Sudah Seharusnya Potter Dipertahankan

Memecat Graham Potter harus diakui semakin membuka borok manajemen Chelsea di bawah Todd Boehly.

Dengan mudahnya mereka mengeksekusi keputusan mahal tanpa memperhitungkan masa depan. Seperti kala jor-joran belanja di bursa trasfer sehingga Potter kewalahan merangkul para bintang-bintang baru.

Harusnya Chelsea sadar jika seorang manajer anyar diberikan sedemikian banyak amunisi yang mungkin bahkan tidak ia minta, maka butuh waktu lebih panjang untuk beradaptasi.

Kesabaran memang kunci dari sukses membangun era baru dan hal itu gagal ditunjukkan oleh Boehly. Padahal mungkin hasilnya akan berbeda jika Potter diberi sedikit lebih banyak waktu.

Baca Juga
ChelseaFrank LampardLiga InggrisTodd BoehlyGraham Potter

Berita Terkini