x

Termasuk Mainkan Leao Sejak Awal, Ini 4 Cara AC Milan Comeback Kontra Inter Milan

Selasa, 16 Mei 2023 16:40 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
Inter Milan dan AC Milan akan memainkan partai antara hidup dan mati mempertaruhkan tiket menuju final Liga Champions 2022/2023 pada Rabu (17/05/23) dini hari WIB. REUTERS/Daniele Mascolo

INDOSPORT.COM - Inter Milan dan AC Milan akan memainkan partai antara hidup dan mati mempertaruhkan tiket menuju final Liga Champions 2022/2023 pada Rabu (17/05/23) dini hari WIB.

Berkaca dari hasil leg pertama semfinal, Nerazzurri punya peluang lebih besar untuk lolos ketimbang Rossoneri.

Tanpa aturan gol tandang sekalipun yang kini sudah tidak berlaku, siapapun akan lebih menjagokan Inter Milan untuk melaju mengingat mereka kini mengantongi keunggulan agregat 0-2.

Belum lagi Giuseppe Meazza nanti akan berstatus sebagai kandang dari kubu biru. AC Milan semakin dalam posisi terpojokkan jelang Derby della Madonnina edisi ke-218 ini.

Walau demikian bukan berarti peluang anak-anak asuh Stefano Pioli bukan berarti sudah benar-benar nol.

Baca Juga

Setidaknya masih ada 90 menit untuk dimainkan dan siapapun juga tahu jika comeback yang lebih gila sudah pernah tercipta sebelumnya di sepakbola.

Selisih dua gol sama sekali belum menjamin Inter Milan tidak lagi terkejar. Bahkan di leg pertama tidak banyak yang percaya jika mereka bisa begitu dominan.

Baca Juga

Logika yang sama bisa diberlakukan pada leg kedua nanti. AC Milan punya kans untuk membalikkan keadaan dan melaju ke final Liga Champions pertama mereka sejak 2006/2007.

Ada beberapa taktik yang bisa Pioli coba mainkan untuk mengakali Inter Milan arahan Simone Inzaghi.

Apa saja? Berikut ulasan singkatnya. Tentunya dengan catatan semua pemain AC Milan cukup fit untuk bermain sejak awal.

Baca Juga

1. 1. Jadikan Leao Starter

Pemain AC Milan, Rafael Leao

Rafael Leao adalah nyawa AC Milan. Tanpanya Il Diavolo Rosso tampak ayam tanpa kepala. Cuma bisa berjalan tanpa tahu arah. Semua itu semakin terlihat nyata ketika di leg pertama yang tanpa dihadiri sang winger Portugal karena cedera.

AC Milan seolah tidak punya seseorang yang bisa dijadikan tumpuan di lini depan tanpa pemain 23 tahun tersebut. Akhirnya sepanjang 90 menit hanya ada dua tembakan tepat sasaran yang bisa diproduksi.

Rekor klub juara Liga Champions tujuh kali itu pun memang bobrok tanpa Leao. Dari delapan pertandingan dimana MVP Liga Italia musim lalu itu tidak menjadi starter, cuma ada satu kemenangan yang didapat.

Beruntung Leao dikabarkan sudah bisa pulih untuk partai leg kedua. Memang belum ada konfirmasi jika ia siap tampil sejak menit pertama namun tidak ada pula pernyataan yang mengungkapkan jika ia tidak siap.

Maka dari itu Stefano Pioli sebaiknya tidak melakukan coba-coba untuk menyimpan Rafael Leao sampai babak kedua karena itu terlalu berbahaya.

Baca Juga

2. Manfaatkan Lebar Lapangan Lebih Sering

Sisi sayap memang menjadi area favorit AC Milan untuk membangun serangan. Keberadaan Rafael Leao di sana jadi salah satu alasan dimana ia telah menyumbangkan 13 gol dan 13 assist dari 44 pertandingan.

Melawan Inter Milan, strategi itu tampaknya harus semakin ditekankan lagi. Pasalnya flank La Beneamata tidak terlalu handal dalam mengantisipasi serangan.

Baca Juga

Di leg pertama menurut WhoScored para bek sayap Inter Milan yakni Denzel Dunfries (3) dan Matteo Darmian (5) jadi yang paling sering dilewati lawan.

Padahal AC Milan 'hanya' memainkan Alexis Saelemaekers dan Brahim Diaz di area mereka. Keduanya pun termasuk dalam kategori pemain dengan dribel tuntas terbanyak dengan enam dan tiga kali.

Begitu juga dengan Junior Messias yang masuk sebagai pengganti. Penyerang Brasil tersebut juga bermain dengan empat kali. Semakin sering pemain AC Milan menembus marking bek sayap, maka semakin besar kemungkinan umpan kunci dilepaskan ke kotak penalti Inter Milan.

Baca Juga

2. 3. Beri Giroud Pasokan Umpan

Pemain AC Milan Olivier Giroud. (Foto: REUTERS/Daniele Mascolo)

Salah satu sorotan dari leg pertama dari AC Milan adalah bagaimana mereka gagal untuk memberi pasokan operan yang cukup untuk Olivier Giroud sebagai ujung tombak tim.

WhoScored mencatat jika bomber internasional Prancis berusia 36 tahun itu hanya menyentuh bola sebanyak 29 kali kendati bermain selama 90 menit penuh.

Jumlah tersebut jadi yang paling sedikit di antara para starter AC Milan. Meski demikian Giroud masih bisa melepaskan tiga tembakan yang mengungguli rekan-rekannya.

Dengan masih belum pulihnya Zlatan Ibrahimovic dan Divock Origi hanya akan jadi penghangat bangku cadangan, Giroud masih difavoritkan untuk memimpin penyerangan AC Milan di leg kedua.

Jika tidak ingin prahara di leg pertama terulang, maka mereka sebaiknya menggenjot asupan key pass bagi sang nomor 9.

Baca Juga

4. Agresif Sejak Detik Pertama

Selisih dua gol jelas bukan defisit yang mudah untuk dibalikkan. Untuk itu setiap detik pertandingan dini hari nanti harus dimanfaatkan dengan baik oleh AC Milan.

Untuk itu tancap gas sejak detik pertama harus jadi gameplan Stefano Pioli. Mereka harus belajar dari bagaimana Inter Milan membungkam mereka di pertemuan pertama.

Baca Juga

Inter Milan meski berstatus tandang di leg satu langsung bisa mencuri dua gol cepat dalam tempo sebelas menit saja via Edin Dzeko dan Henrikh Mkhitaryan.

Secara kualitas skuad dan pengalaman di Liga Champions, kedua tim punya kekuatan yang sepadan.

Maka dari itu leg kedua nanti masih akan sangat terbuka bagi siapa saja untuk dimenangkan baik itu Inter Milan maupun AC Milan.

Baca Juga
Liga ChampionsAC MilanInter MilanOlivier GiroudRafael Leao

Berita Terkini