Bolos Latihan dan Dikeluarkan dari Timnas, Begini Nasib 2 Atlet Sepak Takraw Malaysia

Sabtu, 17 Agustus 2019 15:29 WIB
Penulis: Martini | Editor: Yohanes Ishak
© Lanjat Wiratri/Indosport.com
Atlet sepak takraw Malaysia, Muhammad Syahir. Copyright: © Lanjat Wiratri/Indosport.com
Atlet sepak takraw Malaysia, Muhammad Syahir.

INDOSPORT.COM – Nasib dua atlet sepak takraw asal Malaysia, Mohd Syahir Rosdi dan Muhammad Zulkifli Abd Razak masih digantungkan jelang pembukan ajang pesta olahraga SEA Games 2019 Di Filipina.

Keduanya dikatakan bolos latihan paska perayaan Idul Fitri, awal Juni lalu. Padahal dalam waktu dekat, Syahir dan Zulkifli akan menghadapi pertandingan penting di SEA Games 2019.

Syahir dan Zulkifli adalah dua pemain sepak takraw andalan Malaysia, sehingga dengan dikeluarkannya pemain andalan itu, praktis penggemar takraw dari negeri jiran pun menggalang protes massal, salah satunya kepada Menpora Malaysia, Syed Saddiq.

Syed Saddiq mengakui masih ada peluang bagi Syahir dan Zulkifli untuk berseragam Timnas Malaysia, dan hal tersebut masih harus didiskusikan bersama organisasi terkait, yakni Persatuan Sepaktakraw Malaysia (PSM).

“PSM mungkin memiliki proses sendiri dalam masalah ini, jadi kita tunggu dulu keputusan mereka,” ucap Syed Saddiq saat ditanya perihal nasib Syahir dan Zulkifli, seperti dilansir dari laman Berita Harian.

“Saya ingin memastikan bahwa atlet terbaik masih bisa menghormati Malaysia,” tambahnya.

Syahir dan Zulkifli menerima surat pengelurana mereka dari skuat Timnas Sepak Takraw Malaysia pada akhir Juni 2019. Hingga kini keduanya dilarang berlatih bersama Timnas, dan juga tidak diperbolehkan aktif terlibat dalam kegiatan sepak takraw.

Padahal keduanya berperan besar dalam mempersembahkan medali emas di SEA Games 2015 dan 2017. Sehingga prestasi ini membuat Syed Saddiq kemudian turut memperjuangkan nasib Syahir dan Zulkifli di Timnas.

“Itulah mengapa kami menginginkan situasi yang saling menguntungkan dalam hal ini. Saya juga diberitahu bahwa kedua atlet masih tertarik untuk mewakili negara, itulah sebabnya proses negosiasi sedang berlangsung,” pungkasnya.