Wawancara Khusus

Maxi Nahak, Sopir Angkot yang Menjelma Jadi Juara Tinju Asia

Minggu, 30 Oktober 2016 13:00 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Joko Sedayu
 Copyright:

Prestasi kembali dicatatkan atlet Indonesia di dunia tinju profesional. Adalah Maxi Nahak Rodriges, petinju asal Kabupaten Malaka, NTT, yang berhasil merebut sabuk kejuaraan tinju Asia kelas menengah (middleweight) versi WBC.

Maxi Nahak merengkuh gelar bergengsi itu usai mengalahkan petinju asal Korea Selatan, Eun-chang Lee, dengan kemenangan knockout (KO) pada ronde ketiga, di Seoul, Korsel, Juni 2016 lalu.

Meski menjadi juara Asia di Negeri Ginseng, nama Maxi Nahak tetap belum mengalahkan kecemerlangan Chris John atau Daud Yordan. Namun, petinju 32 tahun itu merupakan seorang atlet multitalenta.
 


Maxi Nahak (tengah) bersama Chris John (kiri) dan Daud Yordan.

Selain tinju, pemilik gaya bertanding ortodok ini juga menggeluti wushu dan muay thai. Bahkan petinju dari Sasando Boxing Camp (SBC) ini tercatat sebagai pemegang gelar juara nasional muay thai kelas 64 kg.

Perjalanan karier Maxi Nahak sebelum menjadi juara Asia pun ternyata penuh perjuangan. Ia sempat menjadi sopir angkutan umum (angkot), berlatih dekat kandang ayam, hingga sampai saat ini masih aktif sebagai kepala keamanan alias satpam.

Berikut INDOSPORT mengulas cerita singkat yang berakhir indah dari Maxi Nahak untuk pembaca setia.

346