Lama Tak Terdengar, Bagaimana Nasib Penakluk Chris John?

Jumat, 29 September 2017 15:48 WIB
Editor: Rizal
© boxingscene.com
Chris John saat menghadapi Simpiwe Vetyeka, 6 Desember 2013 Copyright: © boxingscene.com
Chris John saat menghadapi Simpiwe Vetyeka, 6 Desember 2013

Metro City, Northbridge, Australia, 6 Desember 2013, menjadi salah satu momen tersedih bagi dunia tinju Indonesia. Untuk pertama kalinya, petinju kebanggaan tanah air, Chris John menderita kekalahan.

The Dragon, julukan Chris John, melempar handuk jelang pergantian ronde enam ke tujuh. Usai kekalahan itu, Chris pensiun dari dunia yang membesarkan namanya.

Ialah Simpiwe Vetyeka, petinju Afrika Selatan, yang berhasil menjadi Sang Penakluk Naga. Sebelum mengalahkan Chris, V12, julukan Vetyeka, juga mengalahkan juara dunia versi IBO asal Indonesia, Daud Yordan, juga dengan kemenangan TKO.

© boxingscene.com
Chris John kalah dari Simpiwe Vetyeka. Copyright: boxingscene.comChris John kalah dari Simpiwe Vetyeka.

Meski tampil impresif saat mengalahkan dua petinju Indonesia itu, Vetyeka langsung kalah dalam upaya pertamanya mempertahankan gelar, menghadapi petinju Filipina, Nonito Donaire.

Setelah itu, Vetyeka sempat tiga kali naik ring, dan semuanya berhasil dimenangi petinju berusia 36 tahun itu. Setelah terakhir kali naik ring pada 22 April 2016, Vetyeka akan kembali pada 21 Oktober mendatang.

Dirinya akan menghadapi petinju lokal, Lerato Dlaminim, dalam pertarungan 10 ronde di Emperors Palace, Kempton Park, Afrika Selatan. Pertarungan ini merupakan bagian dari turnamen tinju kelas bulu Golden Gloves.

Pemenang dari duel ini akan dibayar sebesar 175 ribu Rand atau sekitar 174,6 juta rupiah. Pemenang juga akan diadu dengan pemenang antara Tshifhiwa “Atomic Spider” Munyai dan Azinga “Golden Boy” Fuzile.

"Nantinya, juara dari turnamen ini akan mendapat kesempatan untuk bertarung di Amerika Serikat," kata Rodney Berman, promotor turnamen, seperti dilansir sport24.co.za.

Vetyeka yang kini memiliki rekor bertarung 29 kali menang (17 kali menang KO) dan tiga kali kalah (tanpa kalah KO) itu mengaku antusias menyambut turnamen ini.

"Saya ingin membuktikan bahwa saya belum habis. Saya masihlah petarung kelas bulu terbaik," ujar Vetyeka.