Menilik Kembali Kejadian Fatal yang Bikin Ronde Dalam Tinju Dipangkas

Sabtu, 20 Februari 2021 16:16 WIB
Editor: Juni Adi
© Al Bello/Getty Images
Anthony Joshua dan Andy Ruiz Jr saling pukul dalam pertarungan IBF/WBA/WBO. Al Bello/Getty Images Copyright: © Al Bello/Getty Images
Anthony Joshua dan Andy Ruiz Jr saling pukul dalam pertarungan IBF/WBA/WBO. Al Bello/Getty Images
Peristiwa Kelam di Dunia Tinju

Insiden antara Muhammad Aslam Khan vs  Wali Khan Tareen mengingatkan kita kembali terhadap peristiwa bersejarah yang berujung duka cita juga, antara duel petinju asal Korea Selatan (Korsel), Kim Duk-koo dengan Ray Mancini dari Amerika Serikat. 

Duel yang memperebutkan sabuk kelas ringan WBA itu pun pada akhirnya berakhir tragis pada 13 November 1982.

Sebab ketika adu tinju itu berakhir dan sedang diumumkan siapa pemenangnya, Duk-koo tiba-tiba terjatuh dan pingsan. Ia pun langsung dilarikan ke rumah sakit dan menerima operasi darurat di bagian otak.

Duk-koo nyatanya tak selamat dan meninggal setelah empat hari dari kejadian nahas tersebut.

Gara-gara peristiwa tragis ini, dunia tinju pun mengubah yang awalnya adu tinju memiliki 15 ronde, kini berkurang menjadi 12 ronde.

Hal tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada para petinju dan agar kejadian fatal ini tidak terulang kembali.

Sebab Duk-koo tidak kuat untuk berduel tinju hingga 14 ronde, yang membuat dirinya KO dan meninggal dunia karena harus mendapat pukulan keras bertubi-tubi di bagian wajahnya, sampai melukai bagian otak.

Kejadian nahas itu pun memakan korban lain. Ibu Duk-koo memilih bunuh diri tiga bulan usai petinju Korsel itu meninggal. Wasit pertarungan Duk-koo vs Mancini, Richard Grenn pun ikut bunuh diri.

Karena tak mau kejadian serupa terulang lagi di dunia pertinjuan WBC memilih mengubah peraturan tinjunya, yang awalnya memainkan 15 ronde, kini hanya 12 ronde saja dan mulai disahkan pada tahun 1998 silam.