Resmi Pamit dari Dunia Tinju, Ini 3 Pasang Surut Karier Manny Pacquiao

Kamis, 30 September 2021 12:00 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
 Copyright:
Perjalanan Karier Manny Pacquiao

Kini, Manny Pacquiao sang petinju telah menggantung sarung tangannya dan memfokuskan diri berkarier di dunia politik.

Meski begitu, ia akan selalu diingat sebagai salah satu ikon tinju paling legendaris yang pernah dimiliki Filipina dan dunia. Selama bertahun-tahun, PacMan sudah mengalami pasang surut karier di dunia tinju.

Nah, berikut tiga dari seabrek momen memorable dalam sejarah perjalanan Manny Pacquiao sebagai seorang petinju. Apa saja?

Gelar Dunia Pertama

Tumbuh besar dalam kemisikinan, Manny Pacquiao terpaksa putus sekolah saat usia 10 tahun. Tidak lama kemudian ia menemukan passion bertinju dan menjajal pertarungan pertamanya di jalanan demi memenangkan hadiah.

Saat remaja, ia pergi dari Manila dan debut secara profesional di usia yang masih 16 tahun. Tidak butuh waktu lama bagi PacMan untuk menggondol gelar dunia pertamanya, melainkan cukup tiga tahun saja.

Saat menginjak usia 19 tahun, ia mengalahkan Chatchai Sasakul dan memenangkan gelar dunia WBC Flyyweight, tepatnya pada 4 Desember 1998.

Kena ‘Teguran’ Tuhan

Ada satu titik kejatuhan bagi seorang Manny Pacquiao saat ia menyadari betapa berdosanya ia selama hidup di dunia. Sampai suatu hari, saat sedang berada di Amerika untuk sebuah pertarungan, ia menangis tersedu-sedu dan sempat ingin bunuh diri.

Akan tetapi, ia akhirnya sadar dan berusaha memperbaiki diri sebagai pribadi yang lebih baik lagi. PacMan mengaku menyesal dulu pernah terlibat dalam hal-hal negatif seperti berjudi, menyukai banyak wanita, dan minum-minum.

Kalah lawan Jeff Horn

Lagi-lagi salah satu catatan paling pahit dalam karier Manny Pacquiao. Dalam pertarungan di Australia tahun 2017 tersebut, Jeff Horn yang lebih tidak diunggulkan, diprediksi bakal kalah dari PacMan.

Namun ternyata, keputusan wasit dan juri berkata lain. Manny Pacquiao akhirnya kehilangan sabuk WBO welterweight-nya kala itu setelah juri memberi skor yang lebih menguntungkan petinju Jeff Horn.