Kronologi Lengkap Kericuhan Cabor Tinju PON XX Papua antara DKI vs NTT

Sabtu, 9 Oktober 2021 18:40 WIB
Editor: Juni Adi
© Grafis:Yanto/Indosport.com
Logo PON XX 2021 Papua Copyright: © Grafis:Yanto/Indosport.com
Logo PON XX 2021 Papua

INDOSPORT.COM - Baru-baru ini penyelanggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 kembali menjadi sorotan publik, setelah adanya beberapa kejadian kontroversial yang berujung kericuhan.

Sebelumnya kejadian kontroversial terjadi di cabang olahraga sepak bola antara provinsi Aceh melawan Kalimantan Timur yang diduga melakukan praktek sepak bola gajah atau main sabun.

Kemenangan tim sepakbola Aceh atas Kalimantan Timur di laga pamungkas Grup C PON XX Papua, harus diiringi dengan nada sumbang.

Sebab, pertandingan yang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemennagan Aceh itu diduga terjadi praktek sepak bola gajah. 

Saat skor pertandingan 2-2, pemain Kaltim, Risky Romadan secara mengejutkan melakukan gol bunuh diri yang membuat Aceh unggul 3-2 Skor tersebut bertahan hingga laga bubaran.

Gol bunuh diri tersebut kemudian dicurigai telah disepakati oleh kedua tim alias sepak bola gajah atau main sabun. Semakin mencurigakann setelah pertandingan berakhir, kedua tim sama-sama lolos ke 6 besar.

Sementara Sulawesi Utara yang semula punya peluang lolos dari Grup C mendampingi Kaltim, harus rela masuk kotak.  

Kontroversi kembali terjadi di PON XX Papua, kali ini di cabang olahraga tinju antara petinju DKI Jakarta, Jil Mandagi melawan Luki Mira Agusto wakil Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Pertandingan yang digelar di GOR Cendrawasih, Jayapura, pada Jumat (08/10/21) kemarin, harus berakhir dengan kericuhan.

Juri memutuskan pertandingan kelas 52-56kg putra itu dimenangkan oleh Luki Mira Agusto. Merasa tak terima, Jil Mandagi melakukan protes keras.

Atlet DKI Jakarta itu keluar dari ring dan membanting pintu hingga kemudian memukul baliho. Protes berlebihan yang dilakukan Jil Mandagi memicu reaksi dari relawan yang tergabung dalam panitia pelaksana.

Lantas bagaimana kronologi sebenarnya? sebab kejadian tersebut sempat ramai di media sosial.