INDOSPORT.COM - Dua pevoli wanita Korea Selatan, Lee Jae-yeong dan Lee Da-yeong, mendapatkan sanksi skorsing yang menghebohkan publik Negeri Ginseng.
Lee Jae-yeong dan Lee Da-yeong merupakan dua atlet kembar voli kenamaan dari Korea Selatan. Dua pemain berusia 24 tahun itu bermain untuk Heungkuk Life Pink Spiders, salah satu tim voli terkuat di Korsel.
Pevoli kembar Korea Selatan yang sering dijuluki sebagai dewi lapangan baru-baru ini mendapatkan sorotan. Bukan karena prestasi dan paras cantiknya, melainkan kasus bullying yang terungkap.
Menurut laporan dari Sports Seoul, Pink Spiders yang menaungi Lee Jae-yeong dan Lee Da-yong langsung menyatakan permintaan maaf terhadap korban yang dilakukan pemainnya.
"Kami mohon maaf dan bertanggung jawab yang dalam atas kekecewaan semua pencinta bola voli akibat kejadian ini. Kekerasan sekolah tidak diperbolehkan dengan alasan apapun, itu tidak bisa diterima. Klub juga meminta maaf kepada para korban yang menderita akibat kesalahan atlet kami," demikian pernyataan dari Pink Spiders.
Lee Jae-yeong dan Lee Da-yeong mendapatkan hukuman dilarang mengikuti pertandingan voli hingga waktu yang belum ditentukan menyusul tuduhan menindas teman sekelasnya di sekolah dasar dan menengah pada 10 tahun silam.
Pada 10 Februari, dua bersaudara Lee mengakui insiden tersebut dan meminta maaf kepada korban. Namun di bawah tekanan publik, Pink Spidersm akhirnya memberikan sanksi tegas untuk Lee Jae-yong dan Lee Da-yeong.
Insiden bullying di sekolah yang dilakukan Lee bersaudara itu terungkap, setelah seorang korban mengatakan dia masih terluka oleh masa lalu karena diintimidasi.
Asosiasi Bola Voli Korea Selatan juga telah mempersiapkan sanksi indisipliner untuk Lee Jae-yeong dan Lee Da-yeong.
"Klub telah mengeluarkan larangan dan Asosiasi Bola Voli Korea juga mempertimbangkan tindakan disipliner. Ancaman pencoretan terhadap Lee berdaudara dari tim nasional juga sedang dipertimbangkan," kata kata seorang anggota dari Asosiasi Bola Voli Korea dilansir dari Sports Seoul .
"Namun, ini bisa mempengaruhi kekuatan tim. Jadi kami perlu waktu untuk mengevaluasinya," sambungnya.