Reaksi Andik Vermansah dan Bayu Pradana Perihal Meninggalnya Suporter Timnas

Sabtu, 2 September 2017 20:18 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© HOANG DINH NAM/AFP/Getty Images
Andik Vermansah, gelandang sayap Timnas Indonesia. Copyright: © HOANG DINH NAM/AFP/Getty Images
Andik Vermansah, gelandang sayap Timnas Indonesia.

Pertandingan persahabatan Tim Nasional (Timnas) Indonesia melawan Fiji meninggalkan lara. Seorang suporter bernama Catur Juliantono meninggal dunia karena tertembak petasan roket.

Catur tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah menonton Timnas di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (02/09/17). Atas insiden itu, sejumlah penggawa Skuat Garuda, julukan Timnas, menyatakan keprihatinannya.

“Saya mewakili seluruh pemain timnas mengucapkan turut berduka cita dan saya harap kejadian ini menjadi yang terakhir, saya juga menghimbau kepada para supporter untuk lebih berhati hati,” ucap Andik Vermansah kepada wartawan di Bekasi, Sabtu (02/09/17).

Senada dengan Andik, anak asuh Luis Milla yang lainnya, Bayu Pradana, juga mengucapkan belasungkawa atas berpulangnya Catur. Gelandang Mitra Kukar itu berharap penonton untuk tertib mematuhi aturan tata tertib di dalam stadion.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Caption Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTBayu Pradana, gelandang Timnas Indonesia.

“Pastinya kita ikut berbelasungkawa. Saya sangat menyayangkan kejadian itu. Hal yang tidak perlu dilakukan oleh suporter,” tutur Bayu ketika dihubungi INDOSPORT, Sabtu (02/09/17).

“Menyalakan petasan kan sudah ada larangannya. Kenapa masih dilakukan. Kita harus menjadi suporter dewasa untuk perbaikan sepakbola kita,” tambahnya.

Insiden meninggalnya Catur bermula ketika dirinya tengah menonton Timnas di tribun Timur Stadion Patriot. Ketika pertandingan usai, meluncur petasan roket dari arah tribun selatan yang langsung menghujam kepalanya. Catur meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

3.9K