Liga 1 Indonesia

Sepi Penonton, Gede Widiade Kecam PT LIB Terkait Jadwal Pertandingan Persija

Rabu, 20 September 2017 11:26 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Rizky Pratama Putra
© Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade. Copyright: © Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade.

Bangku Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, banyak yang tidak terisi pada partai Persija Jakarta melawan Perseru Serui, Selasa (19/09/17). Padahal, pertandingan itu merupakan laga kandang perdana tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut setelah melakoni dua partai tandang.

Persija mengumumkan bahwa tiket yang terjual melawan Perseru tidak sampai setengah kapasitas stadion yang mencapai 30 ribu. Penonton yang hadir hanya menyentuh angka 9191 orang, atau kurang dari sepertiga kapasitas..

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Selebrasi pemain Persija Jakarta, Willian Pachecho (tengah) usai mencetak gol ke gawan Perseru Serui. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTSelebrasi pemain Persija Jakarta, Willian Pachecho (tengah) usai mencetak gol ke gawan Perseru Serui.

Bisa dibilang, laga melawan Perseru merupakan partai kandang tersepi Persija di musim ini. Pasalnya, laga home tim ibu kota biasanya paling sedikit disesaki oleh 20 ribuan penonton.

“Pintarnya PT LIB. Menggelar pertandingan di hari kerja dan jam 3 sore. Siapa yang mau nonton? Orang gila yang mau nonton,”  Ucap Direktur Utama Persija, Gede Widiade saat ditemui wartawan selepas pertandingan melawan Perseru. 

© Herry Ibrahim/Indosport
The Jakmania tetap setia mendukung Persija Jakarta. Copyright: Herry Ibrahim/IndosportThe Jakmania tetap setia mendukung Persija Jakarta.

Pertandingan yang berlangsung pada sore hari dan di hari kerja menjadi penyebab utama sepinya partai kandang Persija melawan Cendrawasih Jingga, julukan Perseru. Kick off laga itu berlangsung pada pukul 15:00 WIB, saat aktivitas para pekerja maupun pelajar belum sepenuhnya selesai.

“Main siang, ini kalau saya komplain sama PT LIB, seharusnya mereka pintar bisnis. Jangan hanya semata-mata memikirkan pertandingan saja sama kebutuhan televisi. Bayangkan, sudah hari kerja, bermain jam tiga sore pula. Penonton relatif kecil,” tambah Gede.

“Bayangkan kalau bukan Persija pasti sudah sepi. Seharusnya tahun depan, operator memikirkan bisnis. Boleh hari kerja, tapi bermain malam. Supaya orang kerja bisa menonton. Kalau umpamanya ada televisi, kita tidak butuh. Saya korban banyak ini. Begitu,” kecam pengusaha asal Surabaya itu.

Gede menganggap PT LIB sebagai operator kompetisi tidak mengerti kondisi yang dialami tim peserta Gojek Traveloka Liga 1. Menggelar pertandingan di sore hari saat hari kerja seharusnya ditiadakan, apalagi hal itu menyangkut roda bisnis tim terkait pemasukan dari tiket.

“Kemenangan sebuah hasil dari pertandingan, ini bisnisnya. Kalau tidak ada bisnis, tidak ada sepakbola. Mulai tahun depan, pengelola harus mengerti bisnis. Bukan hanya mengerti sepakbola. Kalau hanya mengerti bisnis tapi tidak mengerti sepakbola, tutup. Saya sangat kecewa,” kata Gede.

831