Liga 2

Ricuh Suporter Berbuntut Tewasnya Suporter Persita Tuai Simpati Jakmania

Kamis, 12 Oktober 2017 17:57 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Suporter Persita Tangerang meninggal dunia hari ini usai bentrok dengan suporter PSMS Medan. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Suporter Persita Tangerang meninggal dunia hari ini usai bentrok dengan suporter PSMS Medan.

Dunia sepakbola Indonesia kembali berduka dengan tewasnya seorang suporter Persita Tangerang bernama Banu Rusman, Kamis (12/10/17). Pemuda 17 tahun ini menjadi korban usai laga Persita vs PSMS Medan di Stadion Mini Persikabo, Kabupaten Bogor, Rabu (11/10/17) kemarin.

Akibat dari kericuhan antar suporter ini, belasan penonton mengalami luka-luka. Dari rilis yang diterima INDOSPORT, sebanyak 18 suporter Persita dilarikan menuju Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong, Kabupaten Bogor.

Sejumlah delapan korban luka di antaranya berjenis kelamin perempuan. Mayoritas dari mereka ikut menjadi korban karena terjebak di tengah-tengah keributan antar suporter.

© Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Polisi tengah mengamankan beberapa suporter tengah terjadinya keributan. Copyright: Muhammad Adiyaksa/INDOSPORTPolisi tengah mengamankan beberapa suporter.

"Setelah selesai pertandingan suporter Persita (Ultras Casual) sekitar 20 orang turun ke pinggir lapangan dan melempar tribun tribun yang diisi oleh supporter PSMS Medan (Mayoritas Divif 1 Kostrad Cilodong). Kemudian pihak suporter PSMS Medan turun ke lapangan mengejar Ultras Casual sehingga terjadi keributan," bunyi rilis yang diterima INDOSPORT.

Klimaksnya adalah meninggalnya Banu yang mengalami sobek pada bagian kepala. Korban asal Tangerang Selatan ini sempat mendapatkan pertolongan di RSUD Cibinong. Namun akhirnya nyawa Banu tak dapat diselamatkan.

Tragedi ini pun turut mengundang reaksi dari sejumlah akun suporter Persija Jakarta atau Jakmania. Seperti salah satunya akun @jak_independent di Instagram. Akun tersebut mengkritik tajam kekerasan yang terjadi dalam laga sepakbola.

"Memang kita rival, tapi siapa yang terima tim kebanggaan kita menjadi korban politik dan itu masuk ke ranah sepakbola?" tulis akun tersebut dalam kolom keterangannya.

Begitu pula dengan akun @thejaknews yang memberikan doa untuk almarhum. Akun tersebut juga mengimbau untuk tak melakukan aksi balasan, tetapi kasus ini harus diusut tuntas.

1.2K