Davide Frattesi, Anak Hilang AS Roma yang Jadi Buruan Utama Jose Mourinho

INDOSPORT.COM – Davide Frattesi tengah menjadi perbincangan. Pasalnya, si anak hilang AS Roma ini menjadi salah satu target utama Jose Mourinho di bursa transfer musim panas ini.

Bersama pelatih baru Jose Mourinho yang menggantikan Paulo Fonseca, AS Roma berhasil mencetak sejarah baru pada musim 2021/2022 lalu.

Meski gagal finis di 4 besar Liga Italia dan dengan demikian tak bisa tampil di Liga Champions musim depan, Giallorossi berhasil meraih gelar di Eropa.

Lorenzo Pellegrini sukses menjadi tim pertama dalam sejarah, yang memenangi UEFA Conference League. Dalam final perdana kompetisi kasta ketiga antarklub Eropa itu, AS Roma sukses mengalahkan Feyenoord 1-0.

Meski demikian, hasil tersebut rupanya tak memuaskan Jose Mourinho. Pelatih bertangan dingin itu mulai sibuk memburu sejumlah nama untuk diboyong di bursa transfer musim panas.

Apalagi, selain masih memiliki sejumlah kekurangan, Giallorossi terancam ditinggal sejumlah pilar seperti Henrikh Mkhitaryan yang merapat ke Inter Milan dan Nicolo Zaniolo yang diburu AC Milan, sehingga perlu mendatangkan pengganti sepadan.

Langkah cepat AS Roma pun membuahkan hasil. Rabu (15/06/22) kemarin, Giallorossi resmi memboyong pemain baru pertamanya, Nemanja Matic.

Gelandang Serbia itu diboyong secara gratis usai meninggalkan Manchester United seiring habisnya kontraknya. Ia pun akan menjadi anak buah Mourinho untuk ketiga kalinya di klub berbeda setelah Chelsea dan MU.

Meski demikian, Matic tidak akan menjadi satu-satunya gelandang baru AS Roma musim depan. Jose Mourinho disebut menginginkan satu nama lagi yakni Davide Frattesi.

Menariknya, Frattesi sendiri punya hubungan tersendiri dengan Giallorossi yang membuatnya layak menyandang sebutan si anak hilang AS Roma.

1. Baru Semusim Bermain di Serie A

Davide Frattesi sendiri saat ini membela salah satu rival AS Roma di Liga Italia, yakni Sassuolo. Musim lalu, ia menjadi pilihan utama di lini tengah dengan catatan 36 penampilan di liga.

Berposisi sebagai gelandang tengah, pemain 22 tahun ini tampil gemilang dengan catatan 4 gol dan 4 assist dari penampilannya itu.

Situasi inilah yang kemudian menarik perhatian Mourinho. Apalagi, ia memang menginginkan kedatangan gelandang baru karena tak puas dengan kinerja Bryan Cristante, Jordan Veretout, dan Sergio Oliveira.

Menariknya, Frattesi sendiri sejatinya baru menjalani musim pertamanya di tim utama Sassuolo pada musim ini.

Sang gelandang memang menjalani debut profesional bersama Neroverdi pada Desember 2017 lalu, di Coppa Italia. Namun, sebelum musim ini ia tak pernah tampil di Liga Italia bersama Sassuolo.

Pasalnya, sebelum musim ini, ia dipinjamkan selama 3 musim beruntun oleh Sassuolo ke klub-klub Serie B yakni Ascoli, Empoli, dan Monza.

Dari dua masa peminjaman itu, Frattesi tampil apik bersama Empoli dan Monza. Bersama Empoli, ia mencetak 5 gol dan 4 assist dari 41 laga. Sementara itu bersama Monza, ia menorehkan 8 gol dan 2 assist dari 41 pertandingan.

Performa di dua tim itulah yang kemudian membuat ia dimasukkan ke tim utama Sassuolo pada musim 2021/2022 lalu.

Menariknya, meski mengawali karier profesional bersama Sassuolo, Davide Frattesi sendiri sejatinya punya DNA AS Roma. Pasalnya, ia mengawali pendidikan sepak bolanya di akademi AS Roma. Ia bahkan pernah membela Giallorossi di berbagai kelompok usia.

Frattesi pernah juga membela AS Roma di kompetisi UEFA U-19 dan mencetak 1 gol serta 3 assist dari 5 penampilan. Sayangnya, ia kemudian memilih hengkang dan bergabung dengan Sassuolo.

2. Gelandang Berkemampuan Lengkap

Berusia 22 tahun dan baru menjalani musim debut di Liga Italia, Davide Frattesi langsung tampil nyetel bersama skuat Sassuolo. Ia pun menjadi pilihan utama di sektor double pivot sejak awal musim.

Banyak berperan melindungi lini belakang Sassuolo dan merusak serangan lawan, statistik menunjukkan Frattesi sebagai petarung tangguh di lini tengah.

Laman Whoscored mencatat ia memiliki rataan 1,3 tekel per laga. Angka itu merupakan yang tertinggi ketiga di kalangan skuat Sassuolo. Di sisi lain, selain tangguh dalam bertahan, Frattesi juga memiliki kemampuan yang baik dalam membantu serangan.

Ia memiliki kemampuan dribel yang baik dan mencatatkan 1,2 dribel per laga. Tak hanya itu, ia juga rajin melepaskan tembakan dengan rataan 1,9 tembakan per laga. Hal inilah yang membuatnya cukup subur dengan setidaknya mencetak minimal 4 gol dalam 3 musim terakhir.

Aksi gemilangnya pun membuahkan debut di timnas senior Italia pada awal bulan ini, dan ia kini telah mencapatkan 3 caps bersama tim Azzurri.

Kemampuannya yang terbilang lengkap dalam bertahan dan menyernag inilah yang membuat Jose Mourinho tertarik memulangkannya ke Olimpico.

Terkait dengan kepulangannya ke AS Roma ini, laporan dari Sky Sport Italia menyebut bahwa perwakilan AS Roma akan menggelar pertemuan dengan agen sang pemain pada pekan depan.

Pertemuan itu pun nantinya diharapkan bisa mempermudah negosiasi AS Roma dengan kubu Sassuolo, yang diketahui memasang harga 30 juta euro untuk sang gelandang.

Di sisi lain, AS Roma sendiri bisa mendapatkan harga lebih murah untuk Frattesi. Pasalnya, mereka berhak mendapatkan 30% dari dana penjualan yang didapatkan Sassuolo untuk gelandang muda timnas Italia itu

Dengan situasi ini, Giallorossi diyakini bisa memboyong Davide Frattesi dengan biaya 20 juta euro, yang bisa lebih kecil lagi jika mereka bersedia melepas Edoardo Bove ke Sassuolo sebagai gantinya.