Bursa Transfer: Antony Terlalu Mahal, Manchester United Justru Kejar Target 'Mustahil' Ini
INDOSPORT.COM - Bukan rahasia lagi jika Manchester United memang meminati Antony dari Ajax Amsterdam untuk mengisi pos sayap kanan mereka pada bursa transfer kali ini.
Hanya saja sang winger Brasil ditenggarai dibanderol terlalu mahal sehingga klub raksasa Inggris tersebut mengalihkan perhatian mereka pada bintang Real Madrid, Marco Asensio.
Antony memang pantas dihargai mahal karena Ajax memang belum mau untuk melepasnya sekarang. Tidak dengan kontrak yang masih berlaku hingga Juni 2025.
De Godenzonen hanya mau menjual Antony andai ada tawaran yang tidak masuk akal. Maka dari itu para peminat minimal harus mengeluarkan 80 juta Euro yang dua kali lipat nilai pasarannya.
Manchester United menurut laporan dari Fabrizio Romano masih berusaha keras untuk membujuk Ajax untuk mau menurunkan permintaan mereka namun tidak ada salahnya untuk menyasar target cadangan.
Asensio dipilih karena ia bisa didapatkan dengan banderol 40 juta Euro saja. Real Madrid memang masih punya kontrak semusim dengannya namun sang pemain membuka kemungkinan untuk pergi.
Marco Asensio pada 2021/2022 lalu tidak menjadi pilihan utama Los Blancos untuk mengisi lini depan. Pelatih Carlo Ancelotti lebih senang untuk menduetkan Karim Benzema dan Vinicius Junior.
Di ajang Liga Spanyol, Asensio bermain 19 kali sebagai starter sementara 12 lainnya dimulai dari bangku cadangan. Meski demikian ia masih bisa mengemas 10 gol.
Hanya saja di Liga Champions eks Real Mallorca tersebut sama sekali tidak mendapat menit bermain. Hasilnya trofi yang dimenangkan klubnya di akhir musim jadi sedikit terasa hambar.
Maka dari itu Asensio wajar jika tidak menutup opsi untuk pergi dari Real Madrid yang sudah ia bela sejak 2015 lalu dan mungkin pada bursa transfer ini Manchester United bisa menjadi destinasi barunya.
1. Langkah Mustahil
Kendati demikian kans Manchester United untuk mendapatkan tanda tangan Marco Asensio terbilang kecil. Pasalnya mereka bukan satu-satunya peminat.
Setidaknya ada tiga klub besar lain yang juga mengejar penggawa timnas Spanyol berusia 26 tahun tersebut yakni Chelsea, Liverpool, dan AC Milan.
AC Milan jadi yang terdepan dalam lomba menangkap Asensio. Sejak lama diskusi antara Il Rossoneri dan representasi si pemain sudah terjalin.
Belum bisa resminya transfer ini disebabkan oleh ketidakmampuan AC Milan menyanggupi permintaan harga Real Madrid. Sang kampiun Liga Italia hanya sanggup membayar 30 juta Euro saja.
Akan tetapi tawar menawar masih terus berlangsung dan bukan tidak mungkin titik terang soal masa depan Asensio bakal segera ditemukan.
Maka dari itu Manchester United sedikit mustahil untuk mendapatkan Marco Asensio kecuali jika mereka bisa melakukan tawaran mendadak yang bagus seperti di kasus transfer Tyrell Malacia.
Asensio sendiri masih terbuka untuk pindah kemana saja. Bahkan untuk bertahan di Real Madrid pun dirinya tidak keberatan asalkan masih dipercaya pelatihnya.
"Saya dan keluarga tahu jika saya masih harus meraih banyak hal di sepak bola. Mereka siap mendukung saya kemana saja," ungkap Marco Asensio seperti yang dilansir oreh Mirror.
"Pelatih di Real Madrid semua senang dengan saya dan percaya pada kemampuan saya. Nanti kita bicara lagi soal ini (bursa transfer)," tambahnya mengenai rumor ke Manchester United dan klub-klub lain.
2. Ten Hag Pimpin Latihan Perdana di Manchester United
Bos baru Manchester United, Erik ten Hag, sudah bertemu dengan staf dan para pemain di hari pertama latihan pramusim pada hari Senin (27/06/22) waktu setempat.
Hadirnya Erik ten Hag saat sesi latihan di Carrington menandankan bahwa eranya baru saja dimulai.
Sebelumnya, Manchester United tampil begitu buruk musim lalu. Meskipun tiga pelatih silih berganti musim kemarin, tak satu pun yang rasanya dianggap mampu mendongkrak performa Setan Merah.
Kita sebut saja dari Ole Gunnar Solkjaer yang akhirnya harus diusir dari Old Trafford setelah kekalahan memalukan dari Watford dengan skor 4-1.
Berhubung Watford menggunakan seragam kuning, warganet Twitter bahkan sampai mengoceh bahwa sistem yang diterapkan Ole ini membuat Watford seperti ‘Prime Borrusia Dortmund’ yang saat itu masih dihuni pemain wahid, Robert Lewandowski.
Baca selengkapnya: Latihan Perdana dengan Erik ten Hag, Ini yang Terjadi di Manchester United