x

Borok Mulai Tampak, 3 Pemain Ini Jadi Korban Taktik Antonio Conte Selama Melatih Tottenham Hotspur

Rabu, 5 Oktober 2022 14:44 WIB
Penulis: Antonius Wahyu Indrajati | Editor: Isman Fadil
Berikut tiga pemain yang menjadi korban taktik setelah Antonio Conte menjadi pelatih Tottenham Hotspur. Salah satunya adalah Son Heung-min. Foto: Action Images via Reuters/Matthew Childs.

INDOSPORT.COM – Berikut tiga pemain yang menjadi korban taktik setelah Antonio Conte menjadi pelatih Tottenham Hotspur. Salah satunya adalah Son Heung-min.

Tottenham Hotspur baru saja mendapatkan hasil kurang memuaskan usai ditahan imbang Eintracht Frankfurt di Liga Champions 2022/2023, Rabu (05/10/22).

Baca Juga

Dengan hasil tersebut, kini pasukan Antonio Conte tetap bertahan di peringkat dua klasemen dengan total empat poin.

Pada pertandingan tersebut, Spurs sejatinya mampu mendominasi Frankfurt dengan penguasaan bola sebesar 57 persen.

Kendati demikian, skuad Antonio Conte hanya mencatatkan 11 tendangan dengan dua diantaranya berhasil ke arah target.

Baca Juga

Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat jika Tottenham Hotspur tengah kesusahan dalam menemukan goal getter.

Hal serupa juga terjadi ketika mereka dikalahkan Arsenal 3-1 di pertandingan Liga Inggris, Sabtu (01/10/22).

Dalam pertandingan tersebut, Harry Kane menjadi satu-satunya pencetak gol bagi Tottenham Hotspur dan itu pun harus melalui tendangan penalti.

Baca Juga

Berdasarkan hal tersebut, masalah utama Spurs sejak kedatangan Antonio Conte adalah penyelesaian di sepertiga akhir lapangan.

Berikut INDOSPORT akan mengulas tiga pemain yang menjadi korban taktik setelah Antonio Conte datang ke Tottenham Hotspur.


1. Tottenham Hotspur Memiliki Masalah di Lini Depan

Selebrasi Son Heung-ming pasca mencetak gol di laga Tottenham Hotspur vs Arsenal (13/05/22). (Foto: REUTERS/David Klein)

Penyerang asal berusia 30 tahun, Son Heung-min, pada musim lalu mendapatkan penghargaan Golden Boot setelah mengoleksi 23 gol dari 35 penampilan bersama Spurs.

Hanya saja, setelah ditangani Antonio Conte, pencapaiannya di musim ini justru turun drastis ketimbang sebelumnya.

Baca Juga

Son memang sukses mencetak hattrick ketika mengalahkan Leicester City dengan skor 6-2 di pertandingan Liga Inggris, Sabtu (17/09/22).

Sayangnya, pada beberapa pertandingan sebelumnya dirinya gagal mencetak gol, termasuk dalam dua laga terakhir Tottenham Hotspur.

Bahkan, beberapa pekan lalu Son turut dikabarkan tengah frustrasi karena tak kunjung mendapatkan gol yang diinginkannya.

Baca Juga

Mantan gelandang serang Atalanta, Dejan Kulusevski justru mendapatkan gangguan di bagian paha setelah dikalahkan Arsenal awal bulan ini.

Tak terlepas dari cedera yang dialaminya, Kulusevski tampak kesusahan setelah datang ke Tottenham Hotspur.

Pasalnya, dari tujuh pertandingan yang telah ia lakoni bersama Conte di Spurs, Kulusevski baru mencetak satu gol dan tiga assist.

Baca Juga

Sedangkan ketika bermain bersama Atalanta, dirinya mampu mencetak 17 gol dan 26 assist di seluruh kompetisi.

Penurunan dan cedera yang dialami oleh Kulusevski dipercaya karena ketidaksesuaian dengan sistem yang diterapkan Antonio Conte di Tottenham Hotspur.


2. Skema 3 Bek Menumpulkan Lini Serang Spurs

Aksi Richarlison melakukan sundulan dan gol di laga Tottenham Hotspur vs Marseille di Liga Champions.

Pemain berusia 25 tahun, Richarlison, menjadi salah satu penyerang yang gagal bersinar meski didatangkan dengan biaya sekitar Rp905 miliar pada musim panas kemarin.

Meskipun Richarlison mampu mencetak dua gol dari tiga pertandingan pertamanya di Liga Champions musim ini.

Baca Juga

Tapi, selama pelaksanaan Liga Inggris 2022/2023, Richarlison belum pernah mencetak gol dan baru mencatatkan tiga assist dari tujuh pertandingan bersama Spurs.

Sementara itu, ia mampu mengemas 53 gol dan 14 assist dari seluruh pertandingan bersama Everton.

Penampilan yang kurang memuaskan dari Richarlison dalam beberapa pertandingan terakhir, dipercaya karena ia tak cocok dengan sistem yang dibawakan Conte.

Baca Juga

Bagaimana pun, Antonio Conte datang ke Tottenham Hotspur dengan membawa filosofi untuk menggunakan skema tiga bek.

Dengan skema yang sama, Conte mampu membawa Chelsea meraih gelar Liga Inggris, tetapi tidak dengan Tottenham.

Pasalnya, dengan skema tiga bek yang terus ia pakai, justru membuat para pemain depannya mulai kehilangan ketajaman.

Baca Juga

Skema tiga bek merupakan sistem dengan kecenderungan untuk bertahan, sedangkan pemain yang dimiliki Conte memiliki kekuatan untuk menyerang.

Alhasil, karena Antonio Conte terlalu fokus untuk bertahan, secara tidak langsung ia telah membuat penyerang Tottenham mulai kehilangan ketajamannya.

Tottenham HotspurAntonio ConteLiga Primer InggrisLiga Inggris

Berita Terkini