Dalam sebuah wawancara, Kerr menegaskan sangat menentang kebijakan Trump yang melarang warga dari tujuh negara Islam untuk masuk ke Amerika.
“Itu merupakan sebuah ide yang sangat buruk. Saya cukup merasakan bagi mereka yang terpengaruh dengan peraturan baru ini. Keluarga akan terpecah belah,” kata Kerr, sebagaimana diberitakan Huffington Post.
Steve Kerr gives his candid thoughts on the Muslim Ban. pic.twitter.com/ex1CI7Ob3d
— Chris Haynes (@ChrisBHaynes) January 30, 2017
Sebagai informasi tambahan, Malcolm Kerr, ayah dari Kerr, dibunuh oleh ekstrimis Islam yang dikenal dengan nama Hizbollah.
Menurut Kerr, apa yang dilakukan Trump tersebut justru akan menciptakan sebuah ketakutan yang berdampak buruk pada AS.
“Jika kami coba untuk memerangi terorisme dengan melarang orang untuk datang ke negara ini, kami akan melawan prinsip dari negara kami dan menciptakan sebuah ketakutan,” kata mantan bintang Chicago Bulls itu.
“Itu merupakan sebuah cara yang salah. Kami justru bisa menciptakan kemarahan dan teror. Saya khawatir dalam gambaran besar apa artinya ini bagi keamanan dunia,” sambungnya.