PemerintahTurki menerbitkan surat perintah penangkapan untuk pebasket Oklahoma City Thunder, Enes Kanter karena menudingnya sebagai anggota sebuah grup teror. Hal ini seperti yang diberitakan oleh surat kabar pro-pemerintah, The Daily Sabah.
Kanter sendiri kerap menyatakan dukungannya secara terbuka terhadap tokoh oposisi pemerintah Turki, Fethullah Gulen. Setelah percobaan kudeta militer pada 2016, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menimpakan kesalahan pada Gulen dan suporternya.
Pebasket yang pada minggu lalu mengunjungi Indonesia ini lantas mengolok-olok berita perintah penangkapannya itu melalui cuitan di Twitter. "Anda tak bisa menangkap saya. Jangan membuang-buang napas Anda. Saya akan datang sendiri," tulisnya, dikutip dari Reuters.
Yakalayamazsıııın!!!
— Enes Kanter (@Enes_Kanter) May 26, 2017
Hahaha 😂😂
Boşuna yorulmayın.
Hepinizin o çirkin, nefret dolu suratlarınıza tükürmeye zaten kendim geleceğim. pic.twitter.com/hw0LUp4MNo
Sebelumnya pada minggu lalu, pebasket 25 tahun ini ditahan selama berjam-jam di bandara Rumania karena paspornya dicabut oleh pemerintah Turki. Ia pun menyampaikan peristiwa yang dialaminya ini dalam video yang diunggah ke Twitter. Ia juga menyatakan bahwa Presiden Turki adalah "seorang diktator".
Dalam konferensi pers usai kejadian di Rumania, Kanter menyatakan keinginannya untuk menjadi warga negara Amerika Serikat. "Saat ini saya tak punya negara. Saya tentu saja terbuka untuk adopsi. Saya mencoba untuk menjadi warga Amerika."