INDOSPORT.com –Menggondol empat medali emas di Asian Games 2018, Presiden Asosiasi Basket China, Yao Ming, mengungkapkan rahasia bagaimana mengelola dua tim nasional secara bersamaan.
China memborong semua empat medali emas bola basket di Jakarta pekan lalu, baik di nomor putra dan putri, dan di nomor putra dan putri 3 vs 3.
Di bawah arahan Yao, para pemain bola basket putra rupanya dibagi menjadi dua tim nasional, yang juga dipimpin oleh dua kelompok pelatih secara terpisah. Mereka semua disiapkan mewakili China dalam kompetisi internasional.
Mantan pemain NBA tersebut juga mengemukakan bahwa ide pembagian dua tim nasional itu merupakan upaya untuk menciptakan model kompetitif yang baru, dan menyediakan wadah yang lebih besar untuk pemain dan pelatih yang bagus.
Dan pada kompetisi berikutnya, kedua tim akan digabungkan untuk ambil bagian dalam Piala Dunia Bola Basket FIBA 2019 di Shanghai dan Olimpiade Tokyo 2020.
“Menjadi negara tuan rumah (dan secara otomatis mendapatkan tempat Piala Dunia (FIBA) menghilangkan kekhawatiran dan ketakutan saya ketika mengatur dua tim nasional, meskipun format tersebut telah dipertanyakan oleh beberapa orang sebelumnya,” kata Yao dilansir China.org.
“Dua pelatih kepala telah menemukan lima hingga enam talenta muda yang awalnya tidak terlihat. Di masa depan, tim akan terus bekerja keras dan menemukan keseimbangan antara daya tahan dan kekuatan eksplosif,” tambah Yao.
Capaian mereka di Asian Games adalah bukti nyata bagi Yao yang baru saja dilantik sebagai Presiden
Chinese Basketball Association (CBA) bulan Februari lalu, dengan kini ia mulai menatap ke tingkat dunia.
“Tujuan kami berikutnya untuk tim putra menjadi tim Asia terbaik di Piala Dunia tahun depan, untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 dan memenangkan setidaknya satu pertandingan di sana,” tutupnya.
Ikuti Terus Berita Olahraga dan Sepak Bola Hanya di INDOSPORT