Fithri Syamsu: Darah Daging untuk Futsal

Minggu, 22 Oktober 2017 06:03 WIB
Editor: Ardini Maharani Dwi Setyarini
 Copyright:
Jatuh Bangun di Futsal Profesional

Yang paling sulit di futsal?

Yang paling sulit itu mengontrol emosi. Ada 4 orang dalam lapangan, di luar kiper, ini harus bisa menyatukan pikiran biar passing lancar. Yang sering latihan bareng aja suka gak nyambung, apalagi pemain cabut-cabutan gitu.

Kayak tarkam. Pemainnya cabutan dari mana-mana. Ada yang profesional ada juga yang baru. Biasanya sih kalau aku ngeliat dulu gaya bermain mereka. Baru aku ikutin alurnya. 

Pernah punya pengalaman juga dipasangin sama pemain dari mana gitu, gak kenal. Aku coba ikutin gaya mainnya. Ini strategi aku kalau bermain dan kita belum tahu secara personal tim kita. Alhamdulillah menang sih, hehehe.

Terjun ke profesional?

Awal terjun ke profesional saat 2009. Waktu itu aku berkenalan dengan Coach Syaibani (Ahmad Syaibani, mantan pemain timnas futsal pria). Lalu dia mengutarakan ingin membentuk tim futsal putri, jadilah aku diajak membangun JK Angels (Jaya Kencana Angels). Dari situ sudah mulai masuk liga profesional. 

Padahal sebelumnya gak ada bayangan diajak ikutan profesional. Sebagai seorang penyuka futsal, aku biasanya datang ke pertandingan dan berkenalan dengan beberapa atlet futsal, jadilah kesempatan itu datang. Akhirnya aku menjadi bagian JK Angels. Seneng banget. 

Sekarang udah banyak banget klub futsal profesional wanita. Seneng banget. Futsal udah mulai dikenal. Dulu zamanku di profesional, masih banyak yang nanya, futsal apaan sih, hehehe. Sekarang banyak orang sudah pada ngeh dengan olahraga ini. 

Siapa yang peran penting mengembangkan futsal, pemerintah gimana?

(Fithri cuma ketawa kecil disinggung peran pemerintah di perkembangan futsal) No comment deh. Tapi intinya bangga banget lihat futsal udah lebih berkembang. Kalau setiap ketemu lawan, tadinya itu-itu saja, tapi sekarang muncul wajah-wajah baru. Lebih meriah. Itu futsal putrinya. Futsal putranya juga udah oke banget.

Media, nah. Peran media besar banget buat membesarkan futsal. Apalagi sekarang ada media yang khusus untuk membedah futsal, skema pertandingan, jadwal, dan sebagainya. Beruntung banget ada media kayak gini.

Futsal Indonesia sendiri menuju ke arah yang lebih baik. Sekarang penggemar futsal tambah banyak, GOR juga makin ramai. Harus optimis futsal Indonesia bisa oke. 

Perkuat Timnas?

Pernah dipanggil untuk seleksi 2013 lalu. Sekali dua kali berlatih, ternyata bentrok dengan skripsi. Aku memilih melanjutkan skripsi.

Nyesel?

Banget, hehe. Karena kesempatan tersebut bukan kesempatan yang terjadi beberapa kali. Seumur hidup mungkin hanya sekali. Tapi ya sudahlah. Hidup harus memilih.

Tawaran main di luar negeri?

Belum pernah ada.

Tapi kalau ditawarin, mau?

Antara mau dan engga sih. Emang susah banget memilih antara profesional di futsal atau mencari karir yang lain. Aku lebih memilih berkarir di bidang lain, meski sebenarnya untuk publikasi futsal juga. Gak jauh-jauh dari kesukaan. Intinya tetap mendukung futsal meski gak menjadi pemain pro.