Tanggapan Pengurus AFP Sulsel Soal Insiden 'Perampasan' Gelar Juara RGC Foundation FC

Rabu, 7 Agustus 2019 20:48 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Mardiana Majid, Manajer RGC Foundation FC
Wakil Ketua Asosiasi Futsal Provini Sulawesi Selatan (AFP Sulsel), Ahmad Susanto. Copyright: © Mardiana Majid, Manajer RGC Foundation FC
Wakil Ketua Asosiasi Futsal Provini Sulawesi Selatan (AFP Sulsel), Ahmad Susanto.

INDOSPORT.COM - Wakil Ketua Asosiasi Futsal Provini Sulawesi Selatan (AFP Sulsel), Ahmad Susanto, angkat bicara mengenai inisden 'perampasan' gelar juara RGC Foundation FC pada kompetisi Liga Futsal Nusantara (LFN) Sulsel 2019 yang digelar di GOR Andi Mattalatta, Makassar, 31 Juli-3 Agusutus 2019.

Kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Ahmad Susanto menyebut pelimpahan gelar juara yang seharusnya diterima RGC Foundation FC kepada Mas Umum FC tidak perlu lagi diperdebatkan, sebab telah menjadi kesepakatan 4 klub kontestan LFN Sulsel 2019 putri saat technical meeting.

"Memang yang harusnya juara itu RGC, kerana mereka unggul head to head. Cuma ketika melanggar persetujuan dimana tidak bersedia untuk lanjut ke babak selanjutnya, maka sesuai ketentuan technical meeting akan dikurangi dua poin."

"Secara otomatis kalau dikurangi dua poin maka peringkat kedua di bawahnya yang akan menjadi juara pertama di turnamen ini."

"Kebetulan RGC ini tidak bersedia (ke babak selanjutnya) makanya poinnya dikurangi dan Mas Umum FC yang jadi juara," ungkap Ahmad Susanto, Minggu (4/8/19).

Ahmad Susanto menambahkan, situasi seperti ini seharusnya telah dipahami manajer RGC Foundation FC. Sebab, jika juara LFN Sulsel 2019 tidak melaju ke babak 32 besar regional maka AFP Sulsel menjadi pihak yang paling dirugikan.

"Ketika juara LFN (provinsi Sulsel) tidak dikirim ke babak selanjutnya, maka kami (AFP Sulsel) akan kehilangan kuota pelaksanaan LFN tahun depan. Bahkan kuota untuk pelaksanaan kejurnas nantinya Sulsel tidak akan diikutkan lagi."

"Situasi ini memang sangat dilematis (bagi AFP Sulsel), jadi kami tidak main-main ketika misalnya ada yang juara dan dengan senangnya mengatakan saya tidak mau berangkat. Ini sebuah kewajiban, jadi tidak boleh tidak," tegas Ahmad Susanto.

Atas insiden tersebut, seremoni penerimaan piala LFN Sulsel 2019 kategori putri tidak terjadi. Sebab RGC Foundation FC yang berada diperingkat pertama klasemen akhir bertindak anarkis karena tidak menerima keputusan tersebut.

AFP Sulsel pun akan mengambil tindakan tegas dengan membawa kasus tersebut ke kongres tahunan dan tidak akan mengikutsertakan lagi pelatih, pemain, dan manajer RGC Foundation FC pada setiap aktivitas futsal di Sulsel.