Sarengat, dari Tenis, Menclok jadi Kiper Hingga Berakhir Sebagai yang Tercepat di Asia
Saat bulan Ramadhan tahun 2009, Sarengat yang kuat tiba-tiba terjatuh dan harus dibawa ke rumah sakit. Dia terkena stroke. Sejak saat itulah dia keluar-masuk rumah sakit untuk melakukan terapi.
Tetapi terapi tersebut tidak membuatnya sembuh. Di tahun 2011, kondisi Sarengat kian mengkhawatirkan. Saking parahnya, dia harus menggunakan selang pernafasan, karena stroke membuatnya selalu mengeluarkan lendir sehingga organ pernafasannya terganggu.
Tahun 2012, dia sudah tidak bisa bicara dan tidak dapat mencerna makanan dengan baik. Untuk menuhi asupan nutrisi, perutnya dipasangi selang yang langsung terhubung ke lambung.
September 2014, Sarengat mengalami demam parah. Penyakit stroke yang dialaminya itu membuat daya tahannya turun drastis, sehingga virus di tubuhnya terus berkembang.
Sebulan mendapatkan perawatan intensif, pahlawan olahraga Indonesia itu akhirnya meninggal pada 13 Oktober 2014 di umur 74 tahun.
Selamat berbahagia di surga, Sarengat!