INDOSPORT.COM - Tensi panas antara Khabib Nurmagomedov dan Conor McGregor pada bulan Oktober 2018 silam konon katanya dimulai setelah Khabib mengucapkan satu kata yang mengandung makna negatif di negara asalnya, Rusia.
Hal tersebut diungkapkan rekan McGregor, Artem Lobov. Menurut pengakuannya, kedua petarung MMA tersebut di masa lampau berteman baik dan saling menghormati satu sama lain.
“Semuanya berjalan baik di antara kami bertiga. Kami (ia dan McGregor) sering bertemu di banyak acara. Kami juga saling menghormati. Saya selalu menjabat tangannya dan menanyakan kabarnya. Semuanya baik-baik saja,” kata Lobov kepada ESPN.
Namun hal mulai berubah ketika Khabib memanggil McGregor dengan sebutan ‘chicken’ alias ‘ayam’ yang memiliki makna negatif di Rusia.
Dalam bahasa Inggris sendiri, kata ‘chicken’ lebih diasosiasikan sebagai orang yang penakut atau pecundang, namun di Rusia maknanya ternyata jauh lebih kasar.
“Semuanya berubah. Saya tidak tahu kenapa, Khabib mulai memanggil Conor dengan sebutan ‘chicken’ padahal Conor tidak pernah mengatakan apa-apa kepada Khabib. Khabib duluan yang memanggilnya seperti itu,” jelasnya.
“Mungkin ini terkesan tidak serius di mata kalian, tetapi asal tahu saja kalau kata tersebut merupakan salah satu sebutan paling tidak sopan di Rusia, yakni orang yang pernah diperkosa di penjara. Khabib tahu betul hal itu, begitu pula orang-orang,” kata Lobov lagi.
Meski tidak mengetahui pasti penyebab renggangnya hubungan Khabib dan McGregor, Lobov tetap menilai Khabib sudah keterlaluan dan tidak sopan sejak awal.
“Khabib terus saja seperti itu. Di mana-mana dia selalu menyebut Conor seperti itu. Lagi-lagi, Conor masih bersabar dan tidak berkata apa-apa. Semakin Khabib berkata begitu, media mengambilnya, dia mendapatkan perhatian dan sangat menyukainya,” ungkapnya lagi.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM