Dituduh Lakukan Doping, Petarung MMA Dipaksa Pensiun

Selasa, 14 Januari 2020 16:11 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© ufc.com
Petarung Mixed Martial Arts (MMA), Jessica Penne mengaku bahwa dirinya telah dipaksa pensiun lantaran dituduh melakukan doping Copyright: © ufc.com
Petarung Mixed Martial Arts (MMA), Jessica Penne mengaku bahwa dirinya telah dipaksa pensiun lantaran dituduh melakukan doping

INDOSPORT.COM – Petarung Mixed Martial Arts (MMA), Jessica Penne mengaku bahwa dirinya telah dipaksa pensiun lantaran dituduh melakukan doping atau menggunakan obat-obatan terlarang.

Melansir dari laman RT Sports, Penne mencurahkan perasaan dan kesedihannya lantaran tuduhan tersebut telah membuat karier MMA-nya hancur dan bangkrut lantaran tuduhan tersebut.

Diketahui mantan bintang Ultimate Fighting Championship (UFC) tersebut dituduh melakukan doping oleh Anti-Doping Amerika Serikat (USADA) pada 2017 silam lantaran dalam tubuhnya terkandung zat terlarang yakni anabolik dehydroepiandrosterone (DHEA).

Namun petarung veteran tersebut membantah tuduhan itu dan mengatakan bahwa zat tersebut didapatkannya melalui resep obat yang diberikan oleh dokternya untuk menyeimbangkan hormonnya.

Tuduhan tersebut pun membuat Penne mendapatkan hukuman skorsing selama 18 bulan dan berpotensi diperpanjang menjadi empat tahun. Tak hanya itu, hukuman tersebut juga membuat dirinya bangkrut karena kehilangan pekerjaannya.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Jessica Penne (@jessicapenne) on

“Hati saya merasa hancur dan saya juga bangkrut lantaran USADA mencoba menekan saya dan memaksa saya untuk pensiun dari MMA secara tak langsung. Kasus ini juga telah menguras emosi saya dan saya juga merasa tertekan,” tulis Jessica Penne.

Di sisi lain, USADA juga memberikan pernyataan resmi terkait bantahan dan tuduhan yang diberikan oleh Penne yang ia ungguh di akun resmi Instagram-nya.

“Ada banyak tuduhan yang tak berdasar pada pernyataannya, termasuk ia dipaksa pensiun dari UFC. Ia juga telah menggunakan haknya untuk menentang kasus tersebut, karena semua atlet memiliki hak untuk mengungkapkan pendapat dan bukti yang mereka miliki,” ujar perwakilan USADA.

Jessica Penne juga memiliki opsi untuk menyelidiki kasus tersebut secara independen. Namun ia harus membiayai proses tersebut secara mandiri yakni senilai lebih dari 30 ribu dolar AS (Rp420 juta) hingga 40 ribu dolar AS (Rp560juta)