Imam Nahrawi Aman dari Reshuffle, Mengapa dan Apa Dampaknya untuk Olahraga Nasional

Rabu, 27 Juli 2016 16:44 WIB
Editor: Galih Prasetyo
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Imam Nahrawi bersama Rio Haryanto dan keluarga. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Imam Nahrawi bersama Rio Haryanto dan keluarga.
Rio Haryanto ke F1 jadi nilai tertinggi

Cita-cita Indonesia untuk terkenal di kompetisi olahraga internasional akhirnya tercapai pada 18 Februari 2016 lalu saat pembalap asal Solo, Rio Haryanto resmi berkarier di ajang Formula 1 membela tim Manor. 

Sempat terkatung-katung dan hampir gagal ke Formula 1 karena masalah dana, Rio Haryanto pun akhirnya resmi jadi pembalap Indonesia pertama di Formula 1. Peran dari Menpora untuk karier Rio di Formula 1 bisa dibilang cukup besar. 

Hal itu juga diakui oleh Direktur Manor Racing, Dave Ryan. 

"Mendapat bantuan dari pemerintah Indonesia merupakan sesuatu yang luar biasa bagi kami," kata Dave seperti dilansir dari BBC

Gegap gempita pun muncul usai Rio dipastikan bermain di Formula 1. Acungan jempol dialamatkan ke Imam Nahrawi. Sejumlah pihak seperti BUMN sukses ia lobi untuk memberikan dana untuk Rio, seperti Pertamina yang bersedia untuk kucurkan dana. 

Namun masih ada pekerjaan rumah untuk Imam Nahrawi untuk Rio Haryanto. Masalah dukungan dana yang tidak 100 persen diberikan negara jadi bom waktu yang bisa membuat nilai tinggi Imam berubah jadi nilai merah. Rio Haryanto diprediksi akan terusir dari ajang F1 karena belum melunasi sisa dana. 

Dana yang diperlukan untuk mengikat kontrak untuk bergabung dengan F1 sekitar Rp320 miliar untuk musim balap 2016. Pertamina yang menjadi sponsor utama Rio selama ini tidak dapat menanggung dana sebesar itu.

211