Imam Nahrawi Aman dari Reshuffle, Mengapa dan Apa Dampaknya untuk Olahraga Nasional

Rabu, 27 Juli 2016 16:44 WIB
Editor: Galih Prasetyo
© Da Yerrimon/INDOSPORT
Menpora, Imam Nahrawi mengapresiasi tim putra Indonesia, Juara di ajang Gothia Cup 2016. Copyright: © Da Yerrimon/INDOSPORT
Menpora, Imam Nahrawi mengapresiasi tim putra Indonesia, Juara di ajang Gothia Cup 2016.
Ganti menteri ganti kebijakan

Sudah menjadi ciri khas di Indonesia jika terjadi pergantian posisi Menteri di waktu tugas yang belum tuntas dampak terbesar ialah ganti kebijakan. Jika pergantian kebijakan ialah kebijakan yang buruk tidak masalah namun akan jadi masalah jika kebijakan yang terganti ialah kebijakan untuk memajukan. 

Sejumlah kebijakan yang dikeluarkan Imam Nahrawi pasca dilantik jadi menteri banyak yang belum tuntas. Seperti pembangunan 1000 lapangan di desa-desa yang baru terealisasi hanya 400 lapangan wajib untuk diselesaikan. 

Pun soal pembinaan atlet muda-muda yang masih butuh perhatian besar di Menpora. Atlet-atlet cilik seperti skuat ASIOP Apacinti, pesepakbola muda Tristan Alif, pecatur cilik Aditya Bagus Arfan dan atlet muda lainnya membutuhkan langkah konkrit Imam Nahrawi. 

Belum lagi terkait soal tata kelola sepakbola nasional yang jadi salah satu agenda program Menpora seperti dilansir web resmi Menpora yang diantaranya memprogramkan turnamen dari tingkat desa hingga membentuk operator resmi kompetisi sepakbola berdasarkan kelas usia wajib untuk terealisasi. 

Selain itu, Indonesia saat ini tengah menyongsong Olimpiade Rio 2016, akan sangat wajar jika Jokowi memilih untuk tidak mengganti posisi Imam Nahrawi, mengapa? karena nantinya itu akan membawa dampak ke persoalan bonus atlet dan dana tunjangan atlet yang sudah diprogramkan oleh Imam. 

211