Ada yang menarik dalam pagelaran Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Sebuah kontingen pengungsi akan ikut berpartisipasi dalam pesta olahraga terbesar di dunia tersebut.
Para atlet yang bergabung pada kontingen pengungsi itu baru berkumpul selama lima bulan. Kontingen pengungsi dibentuk untuk mewadahi para atlet pengungsi yang tak bisa memperkuat negara manapun.
Anggota kontingen pengungsi Olimpiade tersebut berasal dari Suriah, Sudan Selatan, Ethiopia, dan Republik Demokratik Kongo. Mereka bakal bertanding di 12 nomor dalam tiga cabang olahraga, yaitu atletik, renang, dan judo.
Kemeriahan kontingen pengungsi Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Saat diperkenalkan dalam acara pembukaan Olimpiade Rio 2016, mereka mendapat sorak-sorak dari sekitar 78.000 penonton yang hadir di Stadion Maracana. Mereka mengenakan blazer berwarna biru dan celana putih.
Kontingen pengungsi masuk ke dalam stadion di urutan dua terakhir, sebelum tuan rumah Brasil. Atlet lari asal Sudan, Rose Lokonyen Nathike memimpin kontingen pengungsi sembari membawa bendera Olimpiade.
Kemeriahan kontingen pengungsi Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
"Ada 10 atlet pengungsi yang berpartisipasi di Olimpiade Rio 2016. Mereka merupakan simbol harapan pengungsi, dan untuk menarik perhatian masyarakat atas krisis pengungsi yang terjadi di dunia. Itulah misi di balik kehadiran mereka di Olimpiade Rio de Janeiro 2016," kata salah satu pihak International Olympic Committee (IOC) dikutip dari Reuters.