Kisah Dua Pahlawan Revolusi dan Jenderal Besar AH Nasution di Bidang Olahraga

Jumat, 30 September 2016 15:33 WIB
Penulis: Ivan Reinhard Manurung | Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:
Jenderal AH Nasution

Jenderal bintang lima ini memang tidak termasuk dalam korban tewas dari kalangan tentara saat pecahnya malam berdarah, G30S. Nasution selamat setelah Kapten Pierre Tendean menjadi 'tumbal'. 

Semasa hidupnya, Nasution ternyata memiliki kecintaan pada olahraga nasional, maka tak mengherankan jika ia mendapat penugasan dari Sukarno untuk memberi motivasi kepada para atlet nasional yang akan bertanding di Asian Games IV 1962. 

AH Nasution yang saat itu meninjau langsung pusat latihan atlet menyampaikan motivasi itu dengan kalimat yang lugas. 

"Anda harus tahu, prajurit Indonesia yang menyabung nyawa dan bertempur, kandungan kalori yang bisa diberikan oleh pemerintah tidak lebih dari hanya 2.400. Sementara Anda semua, sebagai olahragawan, justru memperoleh jatah lebih dari 3.000 kalori setiap hari," kata Jenderal AH Nasution seperti dikutip dari buku Dari Gelora Bung Karno ke Gelora Bung Karno. 

Kata-kata itu membekas di benak para kontingen Indonesia. Satu sisi, para atlet merasa mendapat perlakuan sangat istimewa, namun di sisi lain, ada beban besar yang harus mereka wujudkan yakni membuat harum nama Indonesia di pentas Asian Games. 

Fakta sejarah menunjukkan bahwa pada Asian Games IV 1962, olahraga Indonesia memasuki masa emas. Pada masa itu tercatat 21 medali emas, 26 perak, dan 30 perunggu berhasil diperoleh kontingen Indonesia. Indonesia jadi juara kedua di bawah Jepang yang keluar sebagai juara umum. 

15