Critic Sport

PON Jabar yang Menyisakan Banyak Permasalahan

Senin, 10 Oktober 2016 15:00 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Irfan Fikri
 Copyright:
Rekor dan Ricuh

PON Jabar 2016 ini mengalami banyak masalah dan insiden yang melibatkan para atlet maupun semua unsur seperti panitia penyelenggara, pihak keamanan, bahkan sampai pihak media yang meliput pertandingan.

Kericuhan diawali saat tim DKI Jakarta bertemu Jawa Barat di cabang sepakbola. Kerusuhan hingga baku hantam kedua suporter pun tidak bisa terhindarkan. Hal yang sama pula terjadi di pertandingan polo air antara Jabar melawan Sumatera Selatan.

Pada pertandingan tersebut, pemain kedua tim sendiri sempat terlibat perkelahian di arena kolam renang. Parahnya, hal tersebut pun merambah hingga ke penonton. Sementara itu di cabang olahraga berkuda, beberapa provinsi sempat melontarkan kekecewaanya karena tuan rumah mendapatkan wild card langsung ke babak final.

Di balik semua itu, PON juga sukses menelurkan beberapa rekor fantastis. Atlet lari asal kontingen DKI Jakarta, Emilia Nova, sukses memecahkan rekor nasional yang telah bertahan selama 23 tahun.

Rekor PON sekaligus rekor nasional untuk sapta lomba yang dipegang oleh Rumini dari tahun 1993, dari 5,204 poin dilewati atlet Emilia dengan torehan menjadi 5,382 poin.

Atlet lainnya seperti peraih medali perak Olimpiade Rio 2016, Sri Wahyuni Agustiani, juga sukses memecahkan rekor. Sri Wahyuni membela tim Jawa Barat untuk kompetisi angkat besi kelas 48 kilogram putri, berhasil melakukan angkatan 81 kilogram di nomor snatch.

Masih dari angkat besi, Susi Susanti juga sukses memecahkan tiga rekor PON dan tiga rekor nasional sekaligus. Pada angkatan squat, Susi memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh atlet Kalimantan Barat, Evi Erlinawati, yakni PON (205 KG) dan rekor nasional (210 KG). Tak mau ketinggalan, cabang renang pun dibanjiri dengan deretan rekor yang fantastis.

87