PON Jabar 2016

Evaluasi PON Jabar 2016 Soroti Wasit dan Protes Kecurangan

Selasa, 11 Oktober 2016 15:41 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Ramadhan
© Lanjar Wiratri/Indosport
Gatot S Dewa Broto Copyright: © Lanjar Wiratri/Indosport
Gatot S Dewa Broto

Deputi IV Bidang Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot Dewa Broto, menjabarkan berbagai permasalahan krusial yang terjadi di gelaran PON Jabar 2016. Protes dan keluhan akan kecurangan juga menjadi hal yang disoroti.

“Yang menjadi krusial penyelenggaraan PON penyiaran kurang optimal. Keluhan masyarakat secara langsung. Broadcasting kurang,” ujar Gatot di Kantor Kemenpora.

“Perbandingan dengan PON sebelumnya: munculnya keluhan protes dan keluhan cukup banyak,” imbuhnya.

Terkait mengenai permasalahan kinerja wasit dalam beberapa pertandingan PON yang dianggap memihak, PB PON menyebut hal tersebut telah terselesaikan. Dalam laporannya, beberapa sengketa PON telah terselesaikan.


Pembukaan Pekan Olahraga Indonesia Jawa Barat 2016

“Untuk masalah itu, kami putuskan untuk mengalah di beberapa nomor pertandingan dengan mengganti wasit karena itu yang mereka inginkan setelah kami melakukan diskusi,” ujar Sekretaris PB PON, Ahmad Hadadi.

Berbagai hal yang terjadi di ajang PON Jabar 2016 diharapkan pemerintah dan pihak PB PON menjadi pembelajaran berharga untuk PON empat tahun mendatang. Papua akan menjadi tuan rumah ajang PON 2020.

“Kemenpora memastikan akan meninjau ulang regulasi yang menyangkut jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan, pola pembinaan olahraga, pengaturan masalah bonus atlet dan pengaturan perpindahan atlet lintas provinsi,” tambah Gatot.


Penutupan Pekan Olahraga Indonesia Jawa Barat 2016

“Kesemuanya ini dimaksudkan untuk memaksimalkan tujuan pembinaan cabang olahraga prioritas dan kontinuitasnya bagi keikutsertaan Indonesia dalam berbagai event internasional,” tandasnya.