Semangat Maulwi Saelan Diharapkan Terus Hidup di Olahraga

Selasa, 11 Oktober 2016 16:25 WIB
Editor: Ramadhan
 Copyright:

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Tono Suratman mengharapkan semangat legenda sepakbola Indonesia, Maulwi Saelan dapat berlanjut dalam bidang olahraga Indonesia, terutama cabang sepakbola.

Tono sendiri menghadiri dan memberikan taburan bunga kepada Maulwi Saelan yang meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) pada usia 90 tahun.

“Saya berharap olahraga itu sebagai alat pemersatu bangsa,” kata Tono usai mengikuti upacara pemakaman mantan kiper tim nasional Indonesia pada periode 1954-1958 itu di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (11/10/16).

“Jika kita menghayati dan mengerti dasar-dasar olahraga, saya yakin dan percaya permasalahan-permasalahan yang ada tidak perlu terjadi,” tandasnya.


Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Tono Suratman

Tono mengatakan sosok Maulwi telah mengharumkan nama Indonesia melalui cabang olahraga sepakbola selain sebagai perwira TNI.

Jenazah pengawal pribadi Presiden Pertama Ir Soekarno itu dimakamkan dengan upacara militer di TMP Kalibata dengan dipimpin Inspektur Upacara Kolonel Cpm Sudharma.

Almarhum purnawirawan TNI Angkatan Darat berpangkat terakhir kolonel Cpm itu diantarkan ke pemakaman oleh keluarga, kerabat, perwakilan sekolah Al Azhar Kemang Jakarta Selatan, dan sejumlah perwira Puspom TNI AD.

Almarhum Maulwi meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) pada usia 90 tahun.

Sebelum meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Maulwi sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah kurang lebih 3 pekan dan kondisi sempat membaik. Namun, kondisi fisik Maulwi kembali menurun dan dibawa ke ICU Rumah Sakit Pertamina.

Pria kelahiran Makassar, 8 Agustus 1926 itu telah mengharumkan nama Indonesia lewat cabang olahraga sepakbola dalam kejuaraan internasional. Maulwi bermain luar biasa saat mengawal gawang Timnas Merah Putih dalam Olimpiade Melbourne 1956.


Maulwi Saelan dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan, Kalibata

Saat itu, Maulwi Saelan sukses menahan gempuran pemain Uni Soviet sehingga timnas mampu menahan imbang 0-0.

Padahal, Uni Soviet saat itu merupakan salah satu tim terkuat di dunia. Prestasi tersebut bisa dikatakan fenomenal dan hingga kini belum mampu diimbangi oleh timnas yang ada saat ini.