3 Atlet Dunia Pengidap HIV yang Wariskan Semangat Anti AIDS

Kamis, 1 Desember 2016 22:20 WIB
Editor: Mitjanna Lotusina Rangkuti
 Copyright:
Petenis Legendaris Amerika Serikat

Arthur Ashe mengumumkan bahwa dirinya terjangkit virus HIV pada April 1992 silam. Ini menjadi salah satu berita yang menarik banyak perhatian publik Amerika Serikat saat itu. Pasalnya, Ashe adalah legenda dan pencetak sejarah di Negeri Paman Sam. 

Ashe adalah petenis keturunan Afrika-Amerika pertama yang mengikuti kejuaraan Wimbledon dan Amerika Serikat Terbuka. Ashe juga mencetak sejarah sebagai petenis Afrika-Amerika pertama yang mencapai peringkat satu dunia.

Dia telah memenangkan tiga gelar Grand Slam dan menjelma menjadi kekuatan baru tenis dunia, khususnya Amerika di era 1970-an hingga 1980-an. 
 


Arthur Ashe menjadi petenis Afrika-Amerika pertama di kompetisi Wimbledon.

Pria kelahiran 10 Juli 1943 silam itu diduga tertular virus HIV karena transfusi darah yang dia terima. Ashe menerima transfusi darah karena harus menjalani operasi bypass jantung di awal 1980-an.

Semasa hidupnya, Ashe aktif menggerakkan berbagai program penyuluhan agar publik lebih sadar dan mengetahui permasalahan HIV dan AIDS.

Tak bisa pulih dari penyakit mematikan itu, Ashe meninggal dunia akibat pneumonia atau paru-paru basah yang disebabkan komplikasi AIDS. Ashe meninggal di usia 49 tahun pada 6 Februari 1993.