4 Induk Olahraga yang Lahir dari 'Rahim' Sumpah Pemuda

Sabtu, 28 Oktober 2017 12:14 WIB
Penulis: Abdurrahman Ranala | Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:
PSSI

Dua tahun setelah peristiwa sumpah pemuda, Ir.Soeratin yang gemar bermain sepakbola menyadari bahwa semangat sumpah pemuda dapat diimplementasikan di dunia olahraga. Selain sebagai sarana untuk mendapatkan tubuh yang sehat, sepakbola dapat digunakan sebagai wahana pemantik nasionalisme dan sebagai alat perjuangan melawan Belanda. 

Hingga akhirnya niat dan cita-citanya itu diimplementasikan dalam pertemuan yang digelar pada tanggal 19 April 1990. Pada pertemuan itu hadir perwakilan dari perserikatan-perserikatan sepakbola dari berbagai daerah. Voetbalbond Indonesische Jacarta (VIJ), Persatuan Sepakbola Mataram (PSM) Yogayakarta, dan Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo hadir dalam pertemuan tersebut. Selain itu hadir juga perwakilan dari Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB), Madioensche Voetbal Bond (MVB), dan juga Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM). Dan terakhir turut hadir pula Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB). 

Dalam pertemuan tersebut maka lahirlah PSSI (Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia) dan tanggal 19 April 1930 diperingati sebagai hari lahirnya PSSI. Nama tersebut selanjutnya diubah dalam kongres PSSI di Solo tahun 1950 menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia dan juga menetapkan ir.Soeratin sebagai Ketua Umum PSSI.

© INDOSPORT
Monumen PSSI Copyright: INDOSPORTMonumen PSSI

Setelah PSSI terbentuk Soeratin segera menyusun program yang menjadikan sepakbola sebagai program perjuangan melawan kebijakan pemerintah kolonial Belanda. Setiap perserikatan diwajibkan membentuk kompetisi sepakbola internal. Yang selanjutnya ditingkatkan menjadi kejuaran antar perserikatan. Kegiatan sepakbola kebangsaan yang digerakkan PSSI kemudian menggugah Pakubuwono X untuk mendirikan Stadion Sriwedari sebagai apresiasi atas kebangkitan sepakbola kebangsaan. Dengan adanya Stadion Sriwedari kegiatan persepakbolaan sebagai salah satu alat perjuangan semakin gencar.