Media Inggris Kritik Antusiasme Indonesia di Asian Games 2018

Kamis, 30 Agustus 2018 20:50 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Gerry Crisandy
© Indosport.com
Zohri gagal sumbang medal di nomor lari 100 meter putra Copyright: © Indosport.com
Zohri gagal sumbang medal di nomor lari 100 meter putra

INDOSPORT.com – Kekosongan kursi tribun di venue olahraga lari Asian Games 2018, bahkan dengan kehadiran juara dunia U-20, Lalu Muhammad Zohri, telah menjadi sorotan media asing asal Inggris.

Jika banyak media asing yang terkesima dengan semangat para penonton Asian Games 2018 selama tiga pekan ajang tersebut berlangsung, tidak demikian dengan satu media yang berasal dari Inggris, Daily Mail.

Memang pada beberapa venue olahraga banyak dilaporkan kehabisan tiket lantaran antusiasme tinggi para penonton untuk menyaksikan jalannya pertandingan. Bagaimanapun, hal tersebut hanya berlaku untuk olahraga populer seperti bulu tangkis, sepak bola, dan basket dan voli.

Selebihnya, banyak venue yang kehilangan penontonnya, seperti di lintasan lari Stadion Gelora Bung Karno, yang berkapasitas 76 ribu kursi tetapi hanya terisi kurang dari 5 ribu saja, menurut Daily Mail.

Menurut pengakuan kepala Asian Games, Ahmed Solihin, penyelenggara sudah menutup separuh dari stadion GBK untuk memompa suasana, terutama ketika juara junior dunia Lalu Muhammad Zohri mencapai final 100m putra.

© Daily Mail
Atlet China, Su Bingtian, usai juarai final 100m putra dengan latar belakang tribun yang sepi penonton. Copyright: Daily MailAtlet China, Su Bingtian, usai juarai final 100m putra dengan latar belakang tribun yang sepi penonton.

Zohri, pelari berusia 19 tahun itu tengah menjadi fenomenal akhir-akhir ini, di mana ia baru saja memenangkan Olimpiade Lari Junior di Kanada, di tengah kondisi kehidupannya yang jauh dari kemapanan.

Ia pun langsung menjadi pusat perhatian seluruh dunia dan diharapkan mampu menyumbang medali untuk Indonesia di Asian Games 2018.

Dengan popularitas Zohri tentu saja cabang olahraga lari juga diharapkan bisa memompa animo masyarakat untuk menyaksikan bagaimana manusia tercepat di Indonesia itu beraksi.

Kenyataannya tidak demikian. “Di Indonesia, masyarakat tidak familiar dengan atletik,” kata Solihin dalam wawancaranya.

Anehnya lagi kekosongan tribun di venue lari dan bisa jadi di venue olahraga kurang populer lainnya, dengan sengaja ditutupi oleh penyelenggara. Mereka meminta untuk tidak menunjukkan kursi kosong dalam siaran televisi di lintasan dan lapangan.

Zohri sendiri gagal meraih medali di nomor 100m dengan finis di posisi ke-7. Namun ia bisa membalas kegagalan itu dengan meraih medali perak di nomor estafet 4x400m putra bersama dengan Fadlin, Eko Rimbawan, Bayu Kertanegara.

Di kemenangannya itu juga tribun tidak dipadati oleh penonton. Sementara kini dilaporkan tiket penutupan Asian Games terjual habis dalam waktu singkat.

Sejauh ini Indonesia telah memenangkan 90 medali yang terdiri dari 30 emas, 23 perak dan 38 perunggu.

Ikuti terus berita seputar sepak bola internasional dan Asian Games 2018, hanya di INDOSPORT.

5