Gempa Palu Ancam Kejuaraan Internasional Paralayang

Sabtu, 29 September 2018 10:51 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Kota Palu, Sulawesi Tengah baru-baru ini dilanda gempa bumi dan tsunami, Jumat (28/09/18). Dikabarkan sejumlah korban berlari ke Stadion Gawalise untuk berlindung.

Gempa bumi dengan 7,7 Skala Richter (SR) membuat air laut di teluk Palu naik kepermukaan dengan ketinggian 1,5 sampai 3 meter. Kejadian ini membuat sejumlah korban melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi.

Sementara itu di waktu bersamaan, Palu sebenarnya tengah menggelar event Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) III yang berlangsung pada 28 September - 3 Okotber 2018. 

Dalam festival ini akan ada Kejuaraan Internasional Paralayang yang diikuti oleh lima negara. 

Penyelenggaraan event pariwisata Kota Palu itu sendiri dipusatkan di Bukit Salena, kawasan dengan pemandangan alam pegunungan dan pantai yang indah di Teluk Palu. 

“Lima negara yang sudah mengirimkan nama-nama atletnya untuk ikut dalam kejuaraan paralayang di Palu, adalah Belgia, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, dan Indonesia,” ujar Wali Kota Palu, Hidayat, seperti dikutip dari beritasatu.com, Rabu (26/09/18). 

Dengan adanya gempa dan tsunami serta air laut yang terus meningkat di sekitaran Teluk Palu, maka bisa jadi event ini akan terganggu. 

Padahal, Kejuaraan Paralayang Internasional di Palu menjadi salah satu destinasi olahraga dirgantara yang diharapkan menjadi salah satu sumber pendapatan daerah dari sektor pariwisata. 

Hingga tulisan ini diturunkan, BNPB belum dapat memastikan jumlah korban yang tewas akibat bencana gempa dan tsunami. Namun, dari keterangan saksi mata, disebutkan banyak korban yang tewas di tepi pantai dan juga yang tertimpa reruntuhan bangunan.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola dan Olahraga Lain di INDOSPORT.COM