Dapat Medali Perunggu Asian Para Games 2018, Zaki Zulkarnain Cerita Perjuangannya

Rabu, 17 Oktober 2018 18:45 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
© Ridi F Khan/INDOSPORT
McDonald's berikan apresiasi terhadap atlet para renang Indonesia di Asian Para Games 2018, Rabu (17/10/18) di salah satu gerai McDonald's Sarinah, Jakarta. Copyright: © Ridi F Khan/INDOSPORT
McDonald's berikan apresiasi terhadap atlet para renang Indonesia di Asian Para Games 2018, Rabu (17/10/18) di salah satu gerai McDonald's Sarinah, Jakarta.

INDOSPORT.COM – Keberhasilan Zaki Zulkarnain dalam meraih medali perunggu di ajang Asian Para Games 2018 lalu, menjadikannya lebih terpacu dalam meraih gelar-gelar bergengsi lainnya. Saat dijumpai dalam salah satu acara apresiasi, Rabu (17/10/18), dirinya pun menceritakan awal mulanya, ia terjun ke dunia yang membesarkan namanya. 

Zaki mengakui dirinya lahir normal seperti bayi-bayi lainnya. Namun, sebuah kecelakaan saat usianya memasuki 12 tahun, membuatnya sempat kehilangan harapan.

Naasnya, ia yang sejatinya menjadi penumpang kala itu, harus menerima kenyataan yang pahit.

“Saya terlahir normal, di sebuah kampung, Sumatera Selatan. Pada usia 12 tahun saya harus mengalami kecelakaan motor, saya dibonceng teman saya. Saya yang menjadi korban, teman saya tidak apa-apa,” tuturnya

Beruntung, saat memasuki bangku sekolah, ia diarahkan untuk memasuki sebuah klub olahraga yang khusus untuk kaum disabilitas. Mendengar akan hal itu, Zaki pun tak memikirkan dua kali hal tersebut. Hingga pada akhirnya, tahun 2013 menjadi tahun pertamanya dalam merintis karier sebagai salah satu atlet disabilitas terkemuka di Indonesia.

McDonaldMcDonald's berikan apresiasi terhadap atlet para renang Indonesia di Asian Para Games 2018, Rabu (17/10/18) di salah satu gerai McDonald's Sarinah, Jakarta.

“Pada saat sekolah,saya sekolah di kota Palembang, disana saya dikasih tau ada olahraga untuk kaum disabilitas, saya masuk klub renang selama di Palembang. Tahun 2013 awal karir internasional saya, saya dipanggil untuk ikut pelatnas di Solo, sampai saat ini,” lanjut Zaki.

Ia menambahkan, kedua orang tuanya adalah motivasi utamanya dalam merintis karier sebagai atlet. Zaki tak menutupi dirinya berasal dari keluarga yang kurang mampu, ditambah lagi dengan kondisinya yang seperti ini, ia merasa akan menyulitkan kedua orang tuanya.

“Yang memotivasi saya sendiri adalah kedua orang tua saya. Kedua orang tua saya hanyalah seorang petani. Saya tidak mau seperti ini, saya ingin membuktikan bahwa dengan segala keterbatasan yang saya miliki, saya bisa bahagiakan mereka, saya menaikan derajat mereka,” kata Zaki

Tak ayal, ia memilih kariernya sebagai atlet para renang dibandingkan melanjutkan kuliahnya. Zaki ingin membuktikan bahwa dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, ia bisa membahagiakan kedua orang tuanya yang telah membesarkannya.

“Saya tidak mau seperti itu, saya harus membuktikan saya harus mandiri. Pada waktu itu, saya diharuskan memilih antara kuliah atau karir saya, saya putuskan memilih karier renang saya," ungkapnya.

Pada Asian Para Games 2018 lalu, Zaki berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk kontingen para renang Indonesia melalui nomor Men’s 100m Breastsroke, hal ini menjadi kebanggaan tersendiri baginya, karena telah lama menanti hal ini.

Terus Ikuti Berita Sport Lainnya di INDOSPORT

Penulis: Ridi F Khan 

1