Demi Prestasi di PON 2020, KONI Papua Mulai Lengkapi Peralatan TC

Kamis, 6 Juni 2019 14:23 WIB
Penulis: Sudjarwo | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Sudjarwo/Indosport.com
Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya mengatakan pihaknya sudah gencar melengkapi kebutuhan atlet untuk pemusatan latihan (TC). Copyright: © Sudjarwo/Indosport.com
Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya mengatakan pihaknya sudah gencar melengkapi kebutuhan atlet untuk pemusatan latihan (TC).

INDOSPORT.COM - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua mulai menatap serius persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 yang akan digelar setahun lagi.

Tak hanya menyiapkan sejumlah venue olahraga, namun pihak KONI Papua kini mulai bergerak cepat untuk melengkapi segala kebutuhan atlet yang akan menjalani pemusatan latihan (TC) terpusat.

Sekretaris KONI Papua, Kenius Kogoya mengungkapkan, pihaknya kini tengah sibuk mempersiapkan dokumen-dokumen untuk berbelanja peralatan atlet.

"Semua cabor sudah mengusulkan peralatan untuk TC, semua data sudah ada, tinggal kita belanjakan," ungkap Kenius kepada wartawan berita olahraga di Jayapura, Rabu (5/6/19).

Bahkan kata Kenius, nantinya peralatan-peralatan tersebut tak hanya dibeli dari dalam negeri, tapi juga dari luar negeri.

Kenius menambahkan, pihaknya memang telah berkomitmen untuk memenuhi segala keperluan para atlet mulai dari TC hingga fasilitas, hal itu dilakukan tak hanya karena menyandang status tuan rumah, tapi juga demi mencetak prestasi bagi Provinsi Papua.

“Menyangkut peralatan, kita sudah siapkan. KONI akan memfasilitasi semua peralatan bagi cabor PON, ini sudah menjadi kewajiban KONI."

"Ini salah satu faktor untuk mewujudkan target meraih medali emas, dan semua peralatan yang di butuhkan cabor haris kita lengkapi,” tandasnya.

Sekadar informasi, untuk PON 2020 pihak pemerintah Papua benar-benar sudah bergerak cepat untuk melakukan persiapan. Pada April 2019 lalu, Bupati Merauke, Frederikus Gebze mengatakan kesiapan Papua untuk PON 2020 sendiri sudah mencapai 30 persen lebih.