Turunkan 13 Atlet, Aeromodeling DIY Bidik Lima Tiket PON 2020

Selasa, 12 November 2019 14:08 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Herry Ibrahim
© Humas KONI DIY
Tim Aeromodeling DIY dilepas menuju babak kualifikasi Pra-PON 2020. Copyright: © Humas KONI DIY
Tim Aeromodeling DIY dilepas menuju babak kualifikasi Pra-PON 2020.

INDOSPORT.COM - Target tinggi dicanangkan cabang Aeromodeling Provinsi DIY menghadapi babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Lanud Sulaiman, Bandung, Jawa Barat, 12-23 November mendatang. Menurunkan 13 atlet, kontingen Yogyakarta membidik lima tiket untuk melaju ke PON Papua tahun depan.

Ketua Kontingen Aeromodeling DIY, Fendi Maulana Gojali memaparkan, target lima tiket itu tak lepas dari hasil di PON Jawa Barat 2016 silam. Hal tersebut mendasari rasa optimistis pihaknya dapat meraih hasil serupa seperti sebelumnya.

"Kami tidak patok target banyak, namun seperti PON sebelumnya saja di mana kami dapat lima tiket. Insya Allah itu yang akan kami upayakan untuk Papua juga," kata Fendi, Selasa (11/11/19).

Nantinya, tim Aeromodelling DIY akan turun di sejumlah nomor. mulai OHLG Putra/Putri, F1H, F1A Putra/Putri, F2C, F2D, dan F3U. Sedangkan 13 atlet yang diterjunkan adalah Wigit Ictiarso, Ndaru Joko Prabowo, Muhammad Arif Hidayatullah, dan Andika Priyanta (Puslatda KONI DIY ).

Serta sembilan atlet mandiri, yakni Muhammad Kifin Setiawan, Oben Yogi Utomo, Annysa Chiqa Sabrina, Fugo Ardhika Tama, Rizki Agung Lumintu, Raden Roro Hergarini Ayu Sejati, Fitri Ayuningrum, Slamet Dwi Untoro, dan Falih Rofif.

"Ada nomor yang tidak kami ikuti yakni F3R FAI dan F3R INA, karena kami tidak memiliki atlet dan pesawat. Tapi kami optimis di nomor lain, dengan punya semangat dan kekompakan akan memberikan hasil yang terbaik," tegasnya.
 
Sementara itu Wakil Ketua II KONI DIY, Rumpis Agus Sudarko berharap tim tersebut dapat melanjutkan tradisi selama ini. Dengan menjadi cabor andalan DIY yang selalu meraih tiket untuk lolos ke PON.

"Sehingga harapan kami nantinya menyumbangkan medali bagi DIY di PON Papua mendatang," ujar Rumpis.