Gara-gara Dituduh Diskriminasi, Jepang Pecat Sutradara Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020

Kamis, 22 Juli 2021 19:07 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Juni Adi
© Grafis:Frmn/Indosport.com
Logo Olimpiade Tokyo 2020. Copyright: © Grafis:Frmn/Indosport.com
Logo Olimpiade Tokyo 2020.
Jejak Hitam Tokyo 2020

Pemecatan Kobayashi memperpanjang isi daftar hitam Olimpiade Tokyo 2020. Jauh sebelum digelar, investigasi sudah pernah dilakukan pada Jepang terkait dugaan adanya penyuapan setelah diberi amanat sebagai penyelenggara pada 2013 silam.

Kasus ini berbuntut dengan mundurnya Tsunekasu Ikeda pada dua tahun lalu setelah menjadi kepala komite Olimpiade Jepang dan merupakan anggota Komite Olimpiade Internasional. Penyelidikan sendiri dilakukan oleh pihak Prancis.

Belum lama ini komposer Keigo Oyamada juga dipaksa meletakkan jabatannya. Masa lalunya sebagai seorang perundung saat masih bersekolah jadi alasannya. Musik gubahannya pun batal digunakan oleh pihak panitia.

Tidak berhenti sampai disitu, Yoshiro Mori sebagai salah satu anggota panitia terjerat kasus seksisme hingga kemudian didepak. Nasib serupa juga dialami Hiroshi Sasaki setelah idenya untuk membuat kostum babi untuk para artis pemeriah upacara menerima respon negatif.

Padahal kelangsungan Olimpiade Tokyo 2020 sendiri sudah sempat mendapat kecaman dari kalangan medis. Mengingat pandemi global masih berlangsung tentu berbahaya jika mengumpulkan atlet dari berbagai negara dalam satu tempat.

Isu yang beredar ada desakan dari Komite Olimpiade Internasional untuk tetap menjalankan rencana semula. Pasalnya akan ada kerugian bernilai tiga sampai empat triliun dollar Amerika Serikat jika ajang empat tahunan ini sampai batal.