Kisah Menyentuh Kholidin, Pedagang Bubur yang Sumbang 3 Medali Emas di ASEAN Para Games 2022

Jumat, 5 Agustus 2022 17:57 WIB
Penulis: Triyoga Sandi Pamungkas | Editor: Isman Fadil
© INASPOC/Lutfi Ali
Atlet panahan Indonesia di ASEAN Para Games 2022, Kholidin jadi pusat perhatian menarik dan melepaskan busur dari mulutnya Copyright: © INASPOC/Lutfi Ali
Atlet panahan Indonesia di ASEAN Para Games 2022, Kholidin jadi pusat perhatian menarik dan melepaskan busur dari mulutnya
Berhasil Sumbang 3 Medali

Atlet panahan di ASEAN PARA Games, Kholidin, saat ini berhasil telah menyumbangkan semua medali pada cabang panahan.

Terjun di kelas recurve, Kholidin berhasil meraih tiga medali, diantaranya: medali emas dari kelas ganda putra, perak di kelas campuran, dan perunggu di kelas individu putra.

“Alhamdulillah sangat senang dan sangat bangga. Saya pribadi bisa menyumbangkan tiga medali untuk Indonesia,” kata Kholidin.

“Bisa mengibarkan bendera Indonesia paling tinggi di samping Thailand dan Malaysia (di kelas ganda putra berpasangan dengan Setiawan), saya terharu sekali. Apalagi ketika Indonesia Raya dinyanyikan dan saya hormat ke bendera merah putih. Bangga pastinya,”.

Keberhasilan Kholidin meraih tiga medali di ASEAN Para Games menyita perhatian banyak orang.

Hal ini karena cara Kholidin yang menarik dan melepaskan busur panahnya dengan kedua tangannya, lantaran ia tak memiliki bagian tangan kanan.

Kholidin mengaku sudah berlatih panahan sejak tahun 2016. Kala itu, kedua tangannya masih lengkap.

Namun, kejadian di tahun 2017 mengubah nasibnya, ketika ia harus diamputasi karena jatuh dari pohon kelapa dengan ketinggian 9 meter.

“Awalnya saya pakai gigi depan, saya senang karena akhirnya bisa. Tapi setelah itu tiga hari saya ga bisa makan. Saya pakai gigi samping, namun ternyata malah sampai berdarah-darah,” kata Kholidin.

“Akhirnya saya pakai gigi geraham, dan Alhamdulillah aman dan hingga sampai saat ini saya pakai gigi tersebut. Tapi karena kunci kekuatan saya di mulut, akhirnya saya selalu jaga kesehatan mulut saya,”.