In-depth

3 'Bau Busuk' SEA Games 2023 Kamboja, Untungkan Tuan Rumah?

Minggu, 7 Mei 2023 13:53 WIB
Editor: Juni Adi
© Dok: NOC Indonesia/Naif Al
Raja Sapta Oktohari ketua NOC: Kejutan jelang pembukaan SEA Games 2023. (Foto: Dok: NOC Indonesia/Naif Al) Copyright: © Dok: NOC Indonesia/Naif Al
Raja Sapta Oktohari ketua NOC: Kejutan jelang pembukaan SEA Games 2023. (Foto: Dok: NOC Indonesia/Naif Al)
Daftar 'Bau Busuk' SEA Games 2023

Kendati ada peningkatan, Kamboja tetap finis pada dua edisi sebelumnya di peringkat ke-8, alias tak bisa mengalahkan negara-negara kuat seperti Indonesia, Thailand, Vietnam hingga Malaysia.

Namun kekuatan olahraga Kamboja secara tiba-tiba meningkat signifikan dalam dua tahun terakhir, hingga mereka bisa berbicara banyak di SEA Games 2023 dimana mereka menjadi tuan rumahnya.

Dengan memperoleh 19 medali emas dalam tiga hari awal penyelenggaraan. Tak heran kiprah negeri berjuluk Land of the Khmer itu mendapat cibiran dari publik khususnya di Indonesia. 

Sebab publik menilai ajang SEA Games 2023 penuh kontroversial. Apa saja kontroversialnya itu? berikut kami jabarkan singkatnya:

Masuknya Cabor Tradisional

Sudah menjadi syarat umum di ajang SEA Games kalau tuan rumah penyelenggara boleh menambahkan beberapa cabang olahraga tradisional mereka untuk dipertandingkan.

Bagi negara tuan rumah, adanya cabor tradisional ini menjadi keuntungan untuk mendulang medali khususnya medali emas. Pencak silat misalnya, Indonesia berjaya di cabor ini pada SEA Games 2011 lalu saat menjadi tuan rumah.

Kala itu Merah Putih memperoleh sembilan emas, lima perak dan dua perunggu. Dengan jumlah itu, Indonesia menjadi juara umum di cabor pecak silat yang sempat terpuruk di SEA Games 2009.

Bukan hanya Indonesia, beberapa negara tuan rumah SEA Games juga banyak yang mendulang emas dari cabor tradisional mereka termasuk di Kamboja ini.

Dari 39 cabor yang dilombakan, terdapat beberapa cabor tradisional Kamboja yang dilombakan seperti Kun Bokator, tinju Kamboja (Kun Khmer) hingga Ouk Chakktrong, salah satu bentuk catur khas Kamboja.

Dua cabor tradisional Kamboja, Kun Bakator dan Kun Khmer mempunyai perolehan medali emas cukup banyak untuk diperebutkan, dengan total 39 emas, masing-masing 20 emas di Kun Bakator dan 19 emas di Kun Khmer.

Regulasi Aneh

SEA Games 2023 mengundang reaksi sentimen dari publik Indonesia, setelah tim balap sepeda Indonesia gagal menyapu bersih medali nomor Mountain Bike Cross Country Olympic putra.

Tiga pembalap Indonesia yang diturunkan yakni Feri Yudoyono, Zaenal Fanani, dan Ihza Muhammad sukses finis di posisi tiga tedepan.

Feri finis di posisi pertama dan meraih medali emas dengan waktu tempuh 1 jam 12 menit 51 detik.

Disusul oleh Zaenal Fanani di posisi kedua dengan catatan waktu 1 jam 12 menit 53 detik, sehingga berhak mendapat medali perak.

Adapun, Ihza Muhammad yang finis ketiga dengan waktu tempuh 1 jam 15 menit 06 detik untuk medali perunggu.

Akan tetapi terdapat keputusan yang mengejutkan dimana Indonesia gagal menyapu bersih medali di atas, emas, perak dan perunggu.

Sebab, Ihza harus merelakan medali perunggu kepada pebalap Kamboja, Khim Mengleong yang finis di urutan keempat lantaran terganjal regulasi.

Dalam regulasi South East Asian Games Federation (SEAGF) Pasal 37 poin c, dijelaskan bahwa satu NOC atau negara peserta dilarang memenangi lebih dari dua medali dalam satu nomor pertandingan.